Tuesday, June 30, 2020

Thought for the Day - 27th June 2020 (Saturday)

It is said that the Lord wishes that His devotees should be happier, more content and courageous than the rest. Devotion ought to make a person so, but all devotees do not cultivate these virtuous traits deep enough. Many let precious opportunities go wasted! If a father gives each of his children hundred acres of land, one may tend it well and reap golden harvests from it: another may allow it to lay barren and sink themselves into misery. The equipment each brought from their previous lives may be different, so there is no point in blaming the father for this state of affairs. Even within the family, the blood of one person may be fatal when transfused into another person, isn’t it? It is common for spiritual strength to be less in one and more in another; it is proportionate to the efforts of each, now and in the past. God’s grace is blemishless like light: One person does good using light; another executes an evil plan! Make the light within you shine! 


Dikatakan bahwa Tuhan berharap bahwa bhakta-Nya seharusnya bahagia, lebih bersyukur dan lebih berani daripada yang lainnya. Bhakti seharusnya membuat seseorang menjadi seperti ini, namun semua bhakta tidak memupuk sifat-sifat mulia ini cukup dalam. Banyak yang melepaskan dan menyia-nyiakan kesempatan yang berharga hilang sia-sia! Jika seorang ayah memberikan setiap orang anak-anaknya ratusan hektar tanah, seseorang mungkin merawat tanah itu dan menghasilkan panen emas dari penggunaan tanah itu: sedangkan yang lainnya mungkin membiarkan tanah itu tandus dan memburuk sendiri menjadi rusak. Perlengkapan yang setiap orang bahwa dari kehidupan sebelumnya mungkin berbeda, jadi tidak ada alasan untuk menyalahkan ayah atas keadaan ini. Bahkan di dalam keluarga, darah dari seseorang mungkin bisa menjadi malapetaka Ketika ditransfusikan kepada orang lain, bukan? Adalah umum dalam kekuatan spiritual ada yang lebih kurang dan lebih besar pada yang lainnya; ini sebanding dengan upaya masing-masing sekarang dan di masa lalu. Rahmat Tuhan adalah tidak tercela seperti halnya cahaya: satu orang menggunakan kebaikan dalam menggunakan cahaya; sedangkan yang lain melakukan rencana jahat! Buatlah cahaya di dalam dirimu bersinar! (Divine Discourse, Jan 25, 1963)

-BABA

No comments:

Post a Comment