Monday, February 15, 2021

Thought for the Day - 9th February 2021 (Tuesday)

Man prides that he knows everything but when asked about himself, he hangs his head in shame. Man knows the news of every land, but he is ignorant of the nuisance he is to himself and others. He is moving in darkness but yearning for Ananda (bliss). He does not know the means of securing Ananda through prayer, selfless service, study of spiritual texts, meditation and silence. He has no faith that he is Ananda and that Ananda is his own nature. He is blown off by calamity; for he has no strength to withstand that blow. Faith in the God within is the toughest shield against the thrusts of fate. Nests laboriously built by birds are torn away by storms; fragrant petals of flowers are felled by rain. Defeat and victory are the obverse and reverse of the same coin! When you welcome one, you have willy-nilly to welcome the other too! Forbearance, compassion and incorruptible virtue are the three pillars of a happy life. 



Manusia merasa bangga bahwa ia mengetahui segalanya namun ketika ditanyakan tentang dirinya sendiri, dia menggantungkan kepalanya dalam rasa malu. Manusia mengetahui berita dari setiap tempat, namun dia tidak tahu tentang gangguan yang diperbuatnya untuk dirinya dan orang lain. Manusia berjalan dalam kegelapan namun merindukan untuk mendapatkan Ananda (kebahagiaan). Manusia tidak mengetahui sarana untuk mendapatkan Ananda melalui doa, pelayanan tanpa pamrih, mempelajari naskah-naskah suci, meditasi, dan keheningan. Manusia tidak memiliki keyakinan bahwa dia sendiri adalah Ananda dan Ananda itu adalah sifatnya sendiri. Manusia diterpa bencana karena manusia tidak memiliki kekuatan untuk menahan serangan itu. Keyakinan pada Tuhan di dalam diri adalah perisai paling tangguh dalam menghadapi dorongan dari keadaan itu. Sarang yang dibuat oleh burung dengan susah payah dihancurkan oleh badai; kelopak bunga yang wangi dirobohkan oleh hujan. Kekalahan dan kemenangan adalah dua sisi dari koin yang sama! Ketika engkau menyambut salah satunya maka engkau mau tidak mau harus menyambut yang lainnya juga! Ketabahan, welas asih, dan sifat luhur yang tidak bisa disuap adalah tiga pilar dari hidup bahagia. (Divine Discourse, Apr 1973)

-BABA

 

No comments:

Post a Comment