Sunday, March 28, 2021

Thought for the Day - 23rd March 2021 (Tuesday)

One can subdue the mind through concentration. The process can be practised in either of two directions - A-rupa or Sa-rupa. A-rupa means 'unbound' by form. One feels that he is not the doer or enjoyer; he is only an agent of God, an instrument, and therefore one is unaffected, well or ill, when the act results in good or bad! One has no identity with the rupa (form or body). Sa-rupa meditation gets lost in dualities of pleasure and pain, profit and loss, for it considers the name and form, the body and its activities as valid. Similarly, man has the choice of two paths - the Pravritti Marga (the path of involvement) or the Nivritti Marga (the path of non-involvement). When involved, man is confronted with the six internal foes - lust, anger, greed, attachment, pride and hatred. When non-involved, man is helped by six internal friends - sense control, mind control, fortitude, contentment, faith and equanimity. 



Seseorang dapat menaklukkan pikiran melalui konsentrasi. Proses ini dapat dipraktikkan dalam dua arah yaitu : A-rupa atau Sa-rupa. A-rupa berarti 'tidak terikat' dengan wujud. Seseorang merasa bahwa dia bukanlah pelaku atau penikmat; dia hanyalah seorang perantara dan alat dari Tuhan, dan maka dari itu dia tidak menjadi terpengaruh, baik atau tidak baik, ketika perbuatan menghasilkan kebaikan atau keburukan! Seseorang tidak memiliki identitas dengan rupa (bentuk atau tubuh). Sa-rupa dalam keadaan meditasi menjadi terjebak dalam dualitas diantara kesenangan dan penderitaan, keuntungan dan kerugian, karena masih menganggap nama dan wujud, tubuh dan kegiatannya adalah sebagai hal yang benar. Sama halnya, manusia memiliki dua jalan pilihan – jalan Pravritti Marga (jalan keterikatan) atau jalan Nivritti Marga (jalan tanpa keterikatan). Ketika terikat, manusia dihadapkan dengan enam musuh di dalam diri yaitu – nafsu, amarah, ketamakan, keterikatan, kesombongan, dan kebencian. Ketika tidak terikat, manusia dibantu oleh enam sahabat yaitu – pengendalian indera, pengendalian pikiran, ketabahan, rasa syukur, keyakinan, dan keseimbangan batin. (Divine Discourse, May 6, 1983)

-BABA

 

No comments:

Post a Comment