Tuesday, February 20, 2024

Thought for the Day - 14th February 2024 (Wednesday)

Selfish Love (Svartha-Prema) is like a lamp kept in a room. The lamp illumines only the room. This selfish love is confined to limited people and doesn’t extend to others. Samanjasa-Prema is like light from the moon. This moonlight is visible both outside and inside. The light is dim and not very effulgent. This kind of love extends to a wider group but is not very intense. Third is Parartha-Prema. It is like sunlight. It illumines both inside and outside with brilliance. But it’s not continuous such that the sun is not visible at night. But it is also not a permanent absence, because the sun rises again. Likewise, this selfless love may appear to be absent sometimes, but will appear again! The fourth one is Yatartha-Prema or Atma-Prema. This love is present always, inside and outside, in all places and at all times, in all circumstances. This is Divine Love. It is imperishable. It is eternal. It is immanent in everyone. When this love is manifested by a person, he achieves the peace that passeth understanding.


-  Divine Discourse, Jul 27, 1996.

Enjoy the love I confer on you. It is totally free from self-interest. Receiving selfless love, make your love unselfish.


Kasih yang mementingkan diri sendiri (Svartha-Prema) adalah seperti sebuah lampu yang disimpan di dalam kamar. Lampu itu hanya menerangi kamar. Kasih yang mementingkan diri sendiri ini hanya terbatas pada orang-orang tertentu saja dan tidak berlaku pada yang lainnya. Samanjasa-Prema adalah seperti cahaya dari rembulan. Cahaya rembulan ini dapat terlihat di luar maupun di dalam. Cahaya rembulan ini redup dan tidak terlalu terang. Jenis kasih ini meluas ke kelompok yang lebih luas namun tidak terlalu intens. Bagian ketiga adalah Parartha-Prema. Ini adalah seperti cahaya mentari. Cahaya matahari ini menerangi keduanya yang di dalam dan di luar dengan terang benderang. Namun Cahaya matahari tidak berkelanjutan karena matahari tidak terlihat di malam hari. Namun tidak selamanya hilang, karena matahari akan terbit kembali. Sama halnya, kasih yang tidak mementingkan diri sendiri mungkin terkadang kelihatan tidak ada, namun akan muncul kembali! Bagian keempat adalah Yatartha-Prema atau Atma-Prema. Kasih ini adalah selau ada, di dalam dan di luar, di semua tempat dan sepanjang waktu. Ini adalah kasih Tuhan. Ini tidak dapat dihancurkan. Ini bersifat kekal. Kasih Tuhan ini tetap ada di dalam diri setiap orang. Ketika kasih ini diwujudkan oleh seseorang, maka dia mencapai kedamaian yang melampaui pemahaman.


-  Divine Discourse, Jul 27, 1996.

Nikmati kasih yang Aku curahkan kepadamu. Kasih ini sepenuhnya bebas dari kepentingan pribadi. Dengan menerima kasih yang tanpa pamrih, jadikan kasihmu juga tidak egois.


No comments:

Post a Comment