Tuesday, February 20, 2024

Thought for the Day - 15th February 2024 (Thursday)

Once a preceptor summoned all his disciples and told them that he was going to give them something extremely sweet which they should protect from insects and rodents. The disciples resorted to various devices to safeguard the guru's gift. However, one of them ate the sweet, digested it and derived considerable strength and energy from it. What is the lesson to be drawn from this story? It means that the teachings learnt from the preceptor are not to be merely preserved in safety. The nectarous message of the preceptor should be enshrined in the heart. It should be made part of one's being. Then the recipient acquires vigour and strength. In the same manner, whatever you see or hear or read should be taken to heart and then put into practice. Only then will you have the full satisfaction of benefiting from the teachings. Hearing is not enough. You must take in and digest what you have listened to. It must be put into practice in daily life.


-  Divine Discourse, Jul 27, 1996.

How can one expect to experience the bliss simply by preaching and not practising what he preaches?


Sekali seorang guru memanggil semua muridnya dan mengatakan kepada mereka bahwa dia akan memberikan mereka sesuatu yang sangat manis yang harus mereka lindungi dari serangga dan hewan pengerat. Para murid menggunakan berbagai jenis cara untuk melindungi pemberian dari guru mereka. Namun, salah satu dari mereka makan manisan itu, menelannya dan mendapatkan banyak kekuatan dan energi dari manisan itu. Apa hikmah yang diambil dari kisah ini? Ini bermakna bahwa ajaran yang dipelajari dari guru tidak sekedar disimpan dengan aman. Pesan-pesan berharga dari guru seharusnya diabadikan di dalam hati. Ini harus dibuat menjadi bagian dari keberadaan seseorang. Kemudian penerima mendapatkan semangat dan kekuatan. Sama halnya, apapun yang engkau lihat atau dengar atau baca harus direnungkan dengan secara mendalam kemudian dipraktekkan. Hanya dengan demikian engkau akan memiliki kepuasan penuh dalam memperoleh manfaat dari ajaran sang guru. Mendengarkan saja tidaklah cukup. Engkau harus menerima dan mencerna apa yang engkau telah dengarkan. Hal ini harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.


-  Divine Discourse, Jul 27, 1996.

Bagaimana seseorang dapat berharap untuk mengalami kebahagiaan hanya dengan mewacanakannya dan tidak mempraktekkan apa yang diwacanakan? 

No comments:

Post a Comment