Tuesday, January 7, 2025

Thought for the Day - 6th January 2026 (Monday)

The head has its value while there is life. Hence, the head should be used while you are alive to acquire merit by placing it at the feet of holy ones. This is the value of prostrating before noble souls. While one is alive, one should engage in good deeds and lead a sacred and meaningful life. All relationships are confined to the living. God alone is the only unfailing kinsman throughout life and beyond it. He is the only constant companion wherever you may be. Realise that life is impermanent. Only your good deeds will protect you. Peace, truth and virtue have to be acquired only through your actions. Achieve proximity to God and then become one with God. Today you call yourself human. If you develop your devotion to God, you can divinise yourself. Divinity is your real nature. This has been proclaimed by the Upanishads in the famous declarations Aham Brahmasmi (I am Brahman), Ayam Atma Brahma (This Atma is Brahman), and Tat-Tvam-Asi (That thou art). Develop this conviction, with confidence and courage. 


•⁠  ⁠Divine Discourse, Apr 07, 1997.

When man respects his human character and realises his obligation to discover his divine nature, the divine in him will manifest itself.



Kepala memiliki nilainya semasih ada kehidupan. Oleh karena itu, kepala seharusnya digunakan selama masih hidup untuk mendapatkan kebajikan dengan meletakkannya di kaki seseorang yang suci. Ini adalah nilai dari bersujud dihadapan jiwa-jiwa yang mulia. Selama seseorang masih hidup, seseorang harus terlibat dalam perbuatan-perbuatan baik dan menjalani hidup yang suci dan bermakna. Semua hubungan hanya terbatas pada yang hidup. Tuhan adalah satu-satunya kerabat yang tidak pernah mengecewakan, baik selama hidup maupun setelahnya. Tuhan adalah satu-satunya sahabat sejati yang selalu ada dimanapun engkau berada. Sadarilah bahwa hidup ini adalah tidak kekal. Hanya perbuatan-perbuatan baik yang akan melindungimu. Kedamaian, kebenaran dan kebajikan hanya dapat diperoleh melalui perbuatanmu. Dekatkan dirimu pada Tuhan dan kemudian engkau menjadi satu dengan-Nya. Hari ini engkau menyebut dirimu sebagai manusia. Jika engkau mengembangkan rasa bhaktimu pada Tuhan, maka engkau dapat menyucikan dirimu. Keilahian adalah sifat sejatimu. Hal ini telah dinyatakan dalam Upanishad dengan ajaran terkenal yaitu : Aham Brahmasmi (aku adalah Brahman), Ayam Atma Brahma (Atma ini adalah Brahman), dan Tat-Tvam-Asi (Tuhan adalah kamu). Kembangkan keyakinan ini dengan kepercayaan dan keberanian. 

•⁠  ⁠Divine Discourse, 07 April 1997.
Ketika manusia menghormati nilai-nilai kemanusiannya dan menyadari kewajibannya untuk mengungkapkan sifat keilahiannya, maka keilahian dalam dirinya akan terwujud. 

No comments:

Post a Comment