Thursday, April 28, 2016

Thought for the Day - 27th April 2016 (Wednesday)

So long as one is dominated by sense pleasure, it cannot be said that their spiritual life has begun. Now many clamour for the experience of spiritual bliss, but few earn it, because they find themselves too weak to reject the clamour of the senses! A little enquiry will reveal that the senses are bad masters; the joy they bring is transitory and fraught with grief. Your devotion to God is best expressed by achieving control of the senses. For, the senses rush towards the temporary and the tawdry; thus, they foul the heart. I require from each of you, no valuable offering than the heart I endowed you with! Give Me that heart, as pure as when I gave it to you, filled with nectar of selfless love! Test all your actions, words, thoughts on this touchstone: "Will this be approved by God? Will this rebound to His renown?"


Selama seseorang dikuasai oleh indera kenikmatan maka ini tidak dapat dikatakan bahwa kehidupan spiritualnya telah dimulai. Sekarang banyak menuntut dengan keras tentang pengalaman dalam kebahagiaan spiritual, namun hanya sedikit yang mendapatkannya dan itu karena mereka menemukan diri mereka sendiri terlalu lemah untuk dapat menolak dorongan dari indera! Sebuah penyelidikan yang sederhana akan mengungkapkan bahwa indera adalah majikan yang jahat; suka cita yang diberikannya adalah bersifat sementara dan penuh dengan duka cita. Bhaktimu kepada Tuhan dapat diungkapkan dengan cara yang terbaik melalui pengendalian pada indera. Karena indera akan lari menuju pada yang bersifat sementara dan berkilauan tapi tidak berharga; jadi indera tersebut menodai hati. Aku menghendaki bahwa setiap orang dari kalian bahwa tidak ada persembahan yang lebih berharga daripada hati yang telah Aku berikan kepadamu! Berikanlah Aku hati yang semurni dengan ketika Aku memberikannya kepadamu, diliputi dengan nektar kasih yang tanpa mementingkan diri sendiri! Ujilah semua perbuatan, perkataan, dan pikiranmu pada batu uji ini: "Akankah ini akan disetujui oleh Tuhan? Akankah ini memantulkan kembali pada kemuliaan-Nya?" (Divine Discourse, 23 Nov 1968)

-BABA

No comments:

Post a Comment