Thursday, August 10, 2017

Thought for the Day - 10th August 2017 (Thursday)

If you go on a pilgrimage like a picnic, without the mental preparation necessary to receive God’s Grace, your travel is only for sight-seeing, not to strengthen your spiritual inclinations! Your journey is like that of a postal article, collecting impressions on the outer wrapper, not on the core of your inner being. A visually impaired person does not worry about day and night. So too, you cannot differentiate one place from another, if you do not allow the holiness to act on your mind. As a result of pilgrimages, your habits must change for the better; your outlook must widen; your inward look must become deeper and steadier. You must realise the omnipresence of God and the oneness of humanity. You must learn tolerance and patience, charity and service. After your pilgrimage, in your homes, ruminate over all the splendid experiences and be determined to strive for the higher and richer experience of God-realisation.


Jika engkau pergi melakukan perziarahan seperti halnya piknik tanpa adanya persiapan mental yang diperlukan untuk mendapatkan rahmat Tuhan maka perjalananmu hanyalah tamasya saja dan bukan untuk menguatkan kecendrungan spiritual! Perjalananmu adalah seperti barang-barang pos yang pergi dari satu tempat ke tempat yang lain, mengumpulkan kesan bungkusan luar saja, namun bukan untuk inti batin di dalam dirimu. Orang yang mengalami gangguan penglihatan tidak cemas akan siang dan malam. Begitu juga, engkau tidak bisa membedakan satu tempat dengan yang lainnya, jika engkau tidak mengijinkan kesucian  dari tempat itu memberikan dampak dalam pikiranmu. Sebagai hasil dari perziarahan, kebiasaanmu harus berubah untuk yang lebih baik; pandanganmu harus lebih luas; pandanganmu ke dalam harus menjadi lebih mendalam dan mantap. Engkau harus menyadari kehadiran Tuhan dimana saja dan kesatuan dalam kemanusiaan. Engkau harus belajar toleransi dan kesabaran, derma dan pelayanan. Setelah perziarahanmu, duduklah di dalam rumahmu, merenungkan kembali semua pengalaman yang menyenangkan dan bertekad untuk berusaha mencapai pengalaman yang lebih tinggi dan kaya dalam kesadaran Tuhan. (Divine Discourse, Feb 28, 1964)

-BABA

No comments:

Post a Comment