Monday, June 25, 2018

Thought for the Day - 25th June 2018 (Monday)

There are two obstacles which prevents spiritual progress despite your valuable efforts. The first is the tendency to compare yourself with others. This is very wrong. No two individuals are identical. Even identical twins grow in distinct ways. Billions of human beings are on the earth, but which is the press which has given each of them a novel imprint? This is God’s glory. God creates every individual, with their distinct nature, quality, potentiality and destiny. How then can anyone compare themselves with another and either exult or despair? How can you be proud that you are better than others? Second obstacle is, we are in the habit of justifying our faults, rationalising our errors and avoiding the responsibility of facing them squarely and correcting them. These two attitudes thicken one’s ignorance and breed further failings. Everyone has God as the Source. Remember that all are kith and kin, through God from Whom we have come!


Ada dua halangan yang menghambat kemajuan spiritual meskipun dengan usaha anda yang optimal. Kecenderungan yang pertama adalah membandingkan dirimu sendiri dengan yang lainnya. Ini sangatlah salah. Tidak ada dua individu yang sama. Bahkan kembar yang sama sekalipun tumbuh dengan cara yang berbeda. Miliaran manusia yang ada di bumi, namun mana cetakan yang telah memberikan setiap orang dari mereka sebuah tanda yang tidak diketahui? Ini adalah kemuliaan Tuhan. Tuhan menciptakan setiap individu, dengan sifat mereka yang berbeda, kualitas, potensi dan takdirnya. Lantas bagaimana bisa siapapun juga membandingkan diri mereka dengan yang lain apakah dalam keadaan gembira atau putus asa? Bagaimana engkau dapat menjadi bangga bahwa engkau merasa lebih baik daripada yang lainnya? Halangan yang kedua adalah, kita sudah menjadi kebiasaan dengan membenarkan kesalahan kita, merasionalisasi kesalahan kita dan menghindari tanggung jawab dalam menghadapi semuanya secara langsung serta memperbaikinya. Kedua sikap ini mempertebal kebodohan seseorang dan membiakkan kegagalan yang lebih lanjut. Setiap orang mempunyai Tuhan sebagai sumbernya. Ingatlah bahwa semua adalah kawan dan kerabat, melalui Tuhan kita semuanya datang! (Divine Discourse, Mar 3, 1983)

-BABA

No comments:

Post a Comment