Daily Inspiration as written in the Ashram of Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Prasanthi Nilayam), translated into Bahasa Indonesia
Saturday, August 31, 2013
Thought for the Day - 31st August 2013 (Saturday)
Friday, August 30, 2013
Thought for the Day - 30th August 2013 (Friday)
Thursday, August 29, 2013
Thought for the Day - 29th August 2013 (Thursday)
Wednesday, August 28, 2013
Thought for the Day - 28th August 2013 (Wednesday)
Tuesday, August 27, 2013
Thought for the Day - 27th August 2013 (Tuesday)
Monday, August 26, 2013
Thought for the Day - 26th August 2013 (Monday)
Sunday, August 25, 2013
Thought for the Day - 25th August 2013 (Sunday)
Develop attachment for the Lord, who will always be with you wherever you go. Only the years that you have lived with the Lord and for the Lord, are to be counted as true living. Develop prema (divine love) towards Him, parama-prema (supreme love) of which He is the embodiment. Never give room for doubts and hesitations or questions to test the Lord’s love. Do not entertain questions such as, “Why have my troubles not ended? Does He not love me enough? Why is He ignoring Me? Why is it that He did not speak to me?” Never think that God does not care for you and that He does not know you. God is full of selfless love and truly cares for you always. In fact every act of His, is for your wellbeing!
Kembangkanlah keterikatan pada Tuhan, yang akan selalu bersamamu kemanapun engkau pergi. Hanya tahun-tahun kehidupanmu dengan Tuhan dan untuk Tuhan, yang dihitung sebagai hidup yang benar. Kembangkanlah prema (cinta-kasih ilahi) menuju kepada-Nya, parama-prema (cinta-kasih tertinggi) dimana Beliau adalah perwujudan cinta-kasih. Jangan pernah memberikan ruang untuk keragu-raguan atau pertanyaan untuk menguji cinta-kasih Tuhan. Jangan menyimpan pertanyaan seperti, "Mengapa masalah saya belum berakhir? Apakah Dia tidak benar-benar mengasihi saya? Mengapa Dia mengabaikan saya? Mengapa Dia tidak berbicara kepada saya? "Janganlah berpikir bahwa Tuhan tidak peduli padamu dan Dia tidak mengenali engkau. Tuhan penuh dengan cinta-kasih tanpa pamrih dan benar-benar peduli padamu. Bahkan setiap tindakan-Nya, adalah untuk kesejahteraanmu!
-BABA
Saturday, August 24, 2013
Thought for the Day - 24th August 2013 (Saturday)
Friday, August 23, 2013
Thought for the Day - 23rd August 2013 (Friday)
You are happiest when you are immersed in yourself! The child in the womb is in the state Soham (‘I am He’ - union with God) but when it is born in the world, it starts the question Koham (‘Who am I’). For it forgot its truth and identifies itself with the body and the senses. Until it becomes a realized person (Jnani), it will never regain the knowledge of Soham. When Madhava-tatvam (Divine state) assumes a form, it is Manava (Man). Manava can become Madhava (Divine) by engaging in actions dedicated to God. You can then discover your Divine State. What is the use of doing only human action (Manava Karma) or even demoniac action and claiming that human being is Divine? Virtue must be your life-breath. Character must be your backbone. Without these no meritorious act will fructify. Retain your evil qualities and win troubles; Renounce them and win peace!
Engkau akan lebih bahagia ketika engkau tenggelam dalam dirimu! Anak yang berada dalam kandungan berada dalam keadaan Soham ('Aku adalah Dia' - menyatu dengan Tuhan), tetapi ketika ia lahir di dunia, ia memulai dengan pertanyaan Koham ('Siapa aku'). Ini disebabkan lupa akan kebenaran dan mengidentifikasi diri dengan badan jasmani dan indera. Sampai ia menyadari sebagai manusia (Jnani), ia tidak akan pernah mendapatkan kembali pengetahuan Soham. Ketika Madhava-Tatvam (keadaan Ilahi) mengambil wujud, itu adalah Manava (manusia). Manava bisa menjadi Madhava (Tuhan) dengan melakukan tindakan/perbuatan yang didedikasikan untuk Tuhan. Engkau kemudian dapat menemukan dirimu dalam keadaan Ilahi. Bagaimana engkau dapat menyatakan dirimu sebagai Tuhan/perwujudan Tuhan, hanya dengan bertindak sebagai manusia (Manava Karma) atau bahkan melakukan tindakan yang buruk? Kebajikan harus sebagai nafas kehidupanmu. Karakter harus sebagai tulang punggung/pendukung utama. Tanpa ini tidak ada tindakan/perbuatan yang layak mendapatkan hasil. Jika engkau mempertahankan kualitas-kualitas yang buruk maka engkau hanya akan menemui masalah, maka tinggalkanlah kualitas-kualitas buruk tersebut dan menangkanlah kedamaian!
-BABA
Thursday, August 22, 2013
Thought for the Day - 22nd August 2013 (Thursday)
Intellect loves to revel in discussions and disputations. Once you yield to this temptation, it takes a long while for you to escape from its shackles and move on to enjoy the bliss, which you can attain only from its nullification. Your feelings and emotions warp your thought process, and convert reason into an untamed bull. Always be aware of the limitations of reason and logic. They must give way and yield to devotion. After a point in time, your spiritual path must be illumined by devotion and intuition. Hence, be aware – your intellect can help you only for some distance along the Godward path. Very often, egoism tends to encourage and justify one’s actions, for a person is led along the wrong path by one’s own reason, if that is the path the person likes! You often come to the conclusion you want to reach! So make a careful choice on the path you tread!
Intelek gemar bersenang-senang dalam diskusi dan perdebatan-perdebatan. Setelah engkau menyerah pada godaan ini, dibutuhkan waktu yang lama untuk melepaskan diri dari belenggu tersebut untuk menikmati kebahagiaan sejati, yang dapat engkau capai hanya dengan melepaskan belenggu tersebut. Perasaan dan emosi dapat membengkokkan/menyesatkan proses berpikirmu, dan mengubah akal menjadi seekor sapi liar. Sadarilah keterbatasan akal dan logika. Mereka harus berhenti dan menyerah pada pengabdian/bhakti. Setelah titik waktu tertentu, jalan spiritualmu harus diterangi oleh pengabdian/bhakti dan intuisi. Oleh karena itu, berhati-hatilah - intelekmu dapat membantumu hanya untuk jarak tertentu di sepanjang jalan Tuhan. Seringkali, egoisme mendorong dan membenarkan tindakan seseorang, karena ia diarahkan menuju jalan yang salah, jikalau itu jalan yang diinginkan! Engkau sering sampai pada kesimpulan engkau ingin mencapainya! Jadi berhati-hatilah memilih jalan yang engkau lalui!
-BABA
Wednesday, August 21, 2013
Thought for the Day - 21st August 2013 (Wednesday)
Tuesday, August 20, 2013
Thought for the Day - 20th August 2013 (Tuesday)
Monday, August 19, 2013
Thought for the Day - 19th August 2013
Thought for the Day - 18th August 2013 (Sunday)
Tuhan adalah penghuni hati semua makhluk dan meresapi semuanya. Beliau adalah jiwa dalam setiap makhluk. Beliau ada padamu sebanyak Beliau ada pada yang lainnya. Beliau tidak hadir lebih banyak pada orang yang kaya atau lebih besar pada orang yang gemuk. Percikan-Nya menerangi hati setiap orang. Matahari bersinar sama pada semuanya; demikian pula Berkat-Nya jatuh sama pada semuanya. Engkau menciptakan hambatan yang menghalangi sinar Berkat-Nya dari menyentuh dan menghangatkan hatimu. Jangan menyalahkanTuhan untuk ketidaktahuan atau kebodohan-mu. Dapat diibaratkan seperti sumur air bawah tanah, air akan menyembur keluar saat di bor sangat dalam. Demikian pula dengan pengulangan Nama Tuhan secara terus-menerus, menyentuh sumber Divinity, dan suatu hari, ia akan menyembur keluar memberikan sukacita yang tiada pernah akhir.
-BABA
Saturday, August 17, 2013
Thought for the Day - 17th August 2013 (Saturday)
Conceit or egoism is a fatal weakness. It is the desire to be praised, to be talked about. People take delight in tom-tomming their achievements and capabilities. This actually makes them ludicrous and pitiable. They want their names and deeds to appear in the daily newspapers in big bold letters. Please understand, it is not in the newspapers that you should get attention. Earn your status in the realm of God. Earn fame in the company of the good and godly. If you are forever in the primary class working on A, B, C and other alphabets, how can you understand what the scholars say? Make progress in being humble and in showing reverence towards elders and parents.
Kesombongan atau egoisme adalah kelemahan fatal. Ini adalah keinginan untuk dipuji, untuk dibicarakan. Orang-orang bergembira menyombongkan prestasi dan kemampuan mereka. Ini benar-benar membuat mereka nampak begitu bodoh dan menyedihkan. Mereka menginginkan nama dan perbuatan mereka agar muncul di surat kabar harian dalam huruf besar dan tebal. Pahamilah, hendaknya engkau bukan mencari perhatian di koran. Dapatkanlah statusmu di kerajaan Tuhan. Dapatkanlah ketenaran pada pergaulan yang baik dan saleh. Jika engkau selamanya berada di kelas primer pada A, B, C dan huruf lainnya, bagaimana engkau dapat memahami apa yang dikatakan oleh para bijaksana? Engkau hendaknya membuat kemajuan dengan menjadi rendah hati dan menunjukkan rasa hormat pada para tetua dan orang tua.
-BABA
Friday, August 16, 2013
Thought for the Day - 16th August 2013 (Friday)
Thursday, August 15, 2013
Thought for the Day - 15th August 2013 (Thursday)
Wednesday, August 14, 2013
Thought for the Day - 14th August 2013 (Wednesday)
When you go to a temple, some of you break a coconut before the altar. If you try to break the coconut, just as it is when it falls from the tree, will it break? No! The fibre protects the shell and prevents any damage to the fruit. Hence, you must first remove the fibrous cover with a lot of effort. Moksha (liberation) results from the breaking of the mind with all its vagaries and wishes. You have to break your mind but, how can you do it, when the fibrous armour of sensual desires encompasses it? The toughest fibre is anger, it is the stickiest dirt. When you get angry, you forget mother, father, and teacher and descend to the lowest depths. You lose all discrimination in the excitement. So remove them and dedicate the mind to God and smash it in His presence. That moment, you are free.
Ketika pergi ke kuil, beberapa orang dari kalian memecahkan kelapa di depan altar. Jika engkau mencoba untuk memecahkan kelapa, ketika kelapa jatuh dari pohon, apakah kelapa itu akan pecah? Tidak! Ada serat yang melindungi buah kelapa tersebut dan mencegah kerusakan pada buah kelapa tersebut. Oleh karena itu, engkau terlebih dahulu harus melepaskan serat yang menutupinya dengan banyak usaha. Moksha (pembebasan) merupakan hasil pemecahan pikiran dengan segala liku-liku dan keinginan. Engkau harus memecahkan pikiranmu, tetapi, bagaimana engkau bisa melakukannya, ketika lapisan serat keinginan sensual memenuhi pikiranmu? Serat terberat adalah kemarahan, itu adalah kotoran paling rumit. Ketika engkau marah, engkau melupakan ibu, ayah, dan gurumu dan turun ke tingkat yang terendah. Engkau kehilangan semua kemampuan diskriminasimu. Jadi lenyapkanlah itu semua dan dedikasikanlah pikiranmu kepada Tuhan dan menghancurkannya di hadirat-Nya. Pada saat itu, engkau bebas.
-BABA
Tuesday, August 13, 2013
Thought for the Day - 13th August 2013 (Tuesday)
Monday, August 12, 2013
Thought for the Day - 12th August 2013 (Monday)
Sunday, August 11, 2013
Thought for the Day - 11th August 2013 (Sunday)
Your worldly intelligence cannot fathom the ways of God. He cannot be recognised by mere cleverness, which is what your intelligence mostly is. You may benefit from God, but you cannot explain Him. You may benefit from electricity, and use it in a thousand ways, but you cannot explore and explain its mystery. How and why it works in a particular manner and not in any other way, is beyond your ken. Your explanations are merely guesses, attempts to clothe your ignorance in pompous expressions. The mistake is, you give the brain more value than it deserves. The Para-thathwa (Supreme Truth) is beyond the reach of the brain; you cannot lift a rock when you are standing on it! Standing in Maya, you cannot discard it.
Kecerdasan duniawi tidak bisa memahami jalan Tuhan. Ia tidak dapat disadari hanya dengan kepandaian, yang mana sebagian besar adalah kecerdasanmu. Engkau bisa mendapatkan manfaat dari Tuhan, tetapi engkau tidak bisa menjelaskan-Nya. Engkau bisa mendapatkan manfaat dari listrik, dan menggunakannya dalam seribu cara, tetapi engkau tidak bisa mengeksplorasi dan menjelaskan misterinya. Bagaimana dan mengapa ia bekerja dengan cara tertentu dan tidak dengan cara lain, adalah di luar pengetahuanmu. Penjelasanmu hanyalah menebak, dengan pakaian ketidaktahuanmu dalam ekspresi sombong. Kesalahannya adalah, engkau memberikan nilai terhadap otak lebih daripada yang sepantasnya. Para-thathwa (Supreme Truth) berada di luar jangkauan otak, engkau tidak bisa mengangkat batu ketika engkau berdiri di atasnya! Demikian juga, saat engkau berdiri diatas Maya, engkau tidak bisa membuangnya.
-BABA
Saturday, August 10, 2013
Thought for the Day - 10th August 2013 (Saturday)
Become like the flute, a hollow reed, straight, light, with no substance to hinder His breath. Then He will come and pick you up and breathe divine music through you, playing upon you with a delicate touch. In His hand the infinitesimal will be transmuted into the Infinite. Intensify the love that is present within you. It is a sacred gift. Expand your love so that all beings can share in it. Your love must be such that if someone around you is sad, you feel sad and if they are happy, you feel that happiness. Have your love fixed and devoted on the Lord, whether your petty wishes get fulfilled or not. Never let go, under any circumstances, this precious treasure - your Love for God.
Menjadilah seperti seruling, buluh bambu yang berongga, lurus, dan ringan, sehingga tidak ada substansi yang menghambat napas-Nya. Maka Beliau akan datang dan menjemputmu dan memainkan musik ilahi melalui engkau, bermain denganmu dengan sentuhan yang lembut. Di tangan-Nya seruling yang sangat kecil tersebut akan diubah menjadi sesuatu yang Infinite (Mahabesar). Intensifkanlah cinta-kasih yang ada dalam dirimu. Inilah hadiah yang suci. Perluaslah cinta kasih-mu sehingga semua makhluk dapat berbagi di dalamnya. Cinta kasih-mu harus sedemikian rupa sehingga jika seseorang di sekitarmu merasa sedih, engkau akan merasa sedih dan jika mereka berbahagia, engkau akan merasakan kebahagiaan. Milikilah cinta-kasih yang tetap dan ditujukan hanya kepada Tuhan, apakah keinginan kecilmu bisa dipenuhi atau tidak. Jangan biarkan pergi, dalam keadaan apapun, harta yang berharga ini yaitu Cinta kasih-mu pada Tuhan.
-BABA
Friday, August 9, 2013
Thought for the Day - 9th August 2013 (Friday)
There is no point in distributing the essence of spirituality (Adhyatma rasa) to underfed and weak people; give them food (Anna rasa) first, make them strong enough to entertain strong beliefs and contain strong ideals. Physical hunger must first be appeased by simple and pure (Sathwik) food. Then the repetition of the Name of the Lord must be undertaken; it can be any name that appeals to you the most. Do not treat the Name lightly. Respect it even if you hear it from the lips of a beggar, who uses it to procure alms. Though the person who utters the Name is bad or though his motive in uttering it may not be noble, do not ill treat the Name for its purity can never be harmed. Thank them for reminding you of the Lord and go your way.
Tidak ada gunanya menyampaikan esensi spiritualitas (Adhyatma rasa) kepada orang-orang yang kekurangan makanan dan lemah; pertama-tama berikanlah makanan (Anna rasa) kepada mereka, buatlah mereka cukup kuat dengan jamuan makanan yang engkau berikan sehingga dapat menguatkan keyakinannya. Kelaparan fisik, pertama-tama harus diredakan dengan makanan yang sederhana dan murni (Sathwik). Selanjutnya lakukanlah pengulangan Nama Tuhan; Nama Tuhan yang manapun yang paling menarik bagimu. Jangan menganggap enteng Nama Tuhan. Engkau harus menghormatinya bahkan jika engkau mendengarnya dari bibir seorang pengemis, yang menggunakannya untuk mendapatkan sedekah. Meskipun orang yang mengucapkan Nama Tuhan tersebut adalah orang yang jahat atau meskipun motifnya dalam mengucapkan Nama Tuhan tersebut mungkin tidak mulia, janganlah mengangap Nama Tuhan itu buruk, karena kemurnian Nama Tuhan tidak dapat dirusak. Terimalah mereka untuk mengingatkan engkau tentang Tuhan dan pergilah dengan caramu.
-BABA