Daily Inspiration as written in the Ashram of Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Prasanthi Nilayam), translated into Bahasa Indonesia
Tuesday, April 30, 2013
Thought for the Day - 30th April 2013 (Tuesday)
Monday, April 29, 2013
Thought for the Day - 29th April 2013 (Monday)
Sunday, April 28, 2013
Thought for the Day - 28th April 2013 (Sunday)
Many clamour for the experience of spiritual bliss, but, few earn it, because they find themselves too weak to reject the clamour of the senses! Practice assiduously the larger programme of controlling the senses. A little enquiry will reveal that the senses are bad masters and very inefficient sources of knowledge; the joy they bring is transitory and fraught with grief. So long as one is dominated by sense pleasure, it cannot be said that his spiritual life has begun. For, the senses rush towards the temporary and the tawdry; thus, they foul the heart. God asks from each of you no other gift, no more valuable offering than the heart He has endowed you with. Give God that heart, as pure as when He gave it to you, full of the nectar of love He filled it with. Your devotion to God is best expressed by achieving the control of the senses.
Banyak orang menginginkan mengalami kebahagiaan spiritual, namun, hanya sedikit yang mendapatkannya, karena mereka menemukan pada diri mereka sendiri terlalu lemah untuk menolak keinginan dari indera! Praktikkanlah dengan tekun program yang lebih besar untuk mengendalikan indera. Sebuah penyelidikan kecil akan mengungkapkan bahwa indera adalah tuan yang buruk dan sangat tidak efisien sebagai sumber pengetahuan; kebahagiaan yang dibawanya bersifat sementara dan penuh dengan kesedihan. Selama seseorang didominasi oleh rasa kesenangan duniawi, tidak dapat dikatakan bahwa kehidupan spiritualnya telah dimulai. Karena, indera bergegas menuju hal-hal yang bersifat sementara dan tidak berharga, dengan demikian, mencemari hati. Tuhan telah mengatakan pada kalian semua tidak ada hadiah lainnya, tidak ada pengorbanan yang lebih berharga daripada hati-Nya diberikan padamu. Berikan Tuhan hati itu, semurni ketika Dia memberikannya kepadamu, penuh dengan nektar cinta-kasih yang telah diisi-Nya. Pengabdianmu kepada Tuhan dinyatakan terbaik dengan mencapai pengendalian indera.
-BABA
Saturday, April 27, 2013
Thought for the Day - 27th April 2013 (Saturday)
Friday, April 26, 2013
Thought for the Day - 26th April 2013 (Friday)
Thursday, April 25, 2013
Thought for the Day - 25th April 2013 (Thursday)
Wednesday, April 24, 2013
Thought for the Day - 24th April 2013 (Wednesday)
Tuesday, April 23, 2013
Thought for the Day - 23rd April 2013 (Tuesday)
Brindavan is not a specific place on the map; it’s the Universe! All human beings are cowherds; all animals are cows. Every heart is filled with the longing for the Lord; the flute is the call of the Lord; the sport Raasakreeda (the sportive dance of little Krishna and the Gopees), is the symbol of the yearning and the travail to merge in God. The Lord manifests such Grace that each one of you has the Lord all for yourself; you need not be sad that you won't have Him; nor need you be proud that you have Him and no one else can have Him! The Lord is installed in the altar of each and every one of your hearts. Revere the gift of this body, the senses, the intelligence, the Will and all the instruments of knowledge, action and feeling as essential for His work.
Brindavan bukanlah suatu tempat tertentu di peta, melainkan Alam Semesta! Semua manusia adalah anak penggembala, semua hewan adalah sapi. Setiap hati dipenuhi dengan kerinduan pada Tuhan, suling adalah panggilan dari Tuhan, permainan Raasakreeda (tarian sportif Krishna kecil dan para Gopi), adalah simbol dari kerinduan dan usaha untuk menyatu dengan Tuhan. Tuhan memberkati kalian semua sehingga masing-masing dari kalian memiliki Tuhan dalam dirinya sendiri, engkau tidak perlu sedih karena engkau tidak akan memiliki Beliau, juga engkau tidak perlu bangga karena engkau memiliki Beliau dan tidak ada orang lain yang dapat memiliki Beliau! Tuhan diinstal dihatimu dan di altar kalian masing-masing. Hargailah berkat yang telah engkau terima, badan jasmani ini, indera, kecerdasan, kehendak-Nya dan semua instrumen pengetahuan, tindakan, dan perasaan sebagai hal yang penting untuk melaksanakan pekerjaan-Nya.
-BABA
Monday, April 22, 2013
Thought for the Day 21st - 22nd April 2013
Date: Sunday, April 21, 2013
Ravana sought wealth and gratification of desire by utterly violating the principle of Right Conduct (dharma). He was a scholar par excellence who had mastered the sixty four disciplines of learning; whereas Rama had mastered only thirty two. However Rama put them into practice and thereby digested what he learnt, whereas Ravana failed to digest them. The indigestion arose in the form of desire (kama), which ultimately destroyed him. While Rama was the Embodiment of Dharma, Ravana remained as the embodiment of kama. Thus, there arose a conflict between Righteousness and the unrighteousness. Rama transformed Himself into the embodiment of Sathya, following the principle of dharma. This eternal warfare between righteousness and unrighteousness, truth and untruth, exists in the minds of every person. It is your primary duty to follow and practice the twin principles of truth and righteousness and win the game of life.
Rahwana mencari kekayaan dan memuaskan keinginan dengan benar-benar melanggar prinsip Kebajikan (dharma). Dia adalah seorang cendekiawan yang telah menguasai enam puluh empat disiplin ilmu, sedangkan Rama telah menguasai hanya tiga puluh dua. Namun Rama mempraktikkannya dan dengan demikian telah mencerna apa yang dia pelajari, sedangkan Rahwana tidak dapat mencernanya. Gangguan pencernaan ini muncul dalam bentuk keinginan (kama), yang pada akhirnya menghancurkan dirinya. Sementara Rama adalah perwujudan Dharma, Rahwana tetap sebagai perwujudan kama. Dengan demikian, timbullah konflik antara Kebenaran dan ketidakbenaran tersebut. Rama menjelma menjadi perwujudan Sathya, mengikuti prinsip dharma. Ini perang abadi antara kebenaran dan ketidakbenaran, kebaikan dan keburukan, yang ada dalam pikiran setiap orang. Ini adalah tugas utamamu untuk mengikuti dan mempraktikkan prinsip-prinsip kembar kebenaran dan kebaikan dan memenangkan permainan kehidupan.
-BABA
Date: Monday, April 22, 2013
Today, the typhoon of hatred and falsehood is scattering the clouds of Virtue, Justice and Truth to the far corners of the sky. So long as man is capable of prema (love), dharma (righteousness) will exist, do not doubt it. When you direct that prema to the Lord, your mental make-up will slowly and steadily undergo a revolutionary change. You will share in the sorrows and joys of your fellow-beings and experience bliss that is beyond the temporary gains and losses of this world. Your devotion to the Lord will undergo several changes. An important stage is one where service to the Lord alone matters and service alone is the reward - one does not seek anything more than just the opportunity of doing service Unto Him, to the best of one’s capacity.
Hari ini, topan kebencian dan kepalsuan menghalau awan Kebajikan, Keadilan, dan Kebenaran ke pelosok yang jauh dari langit. Selama ada manusia maka prema (cinta-kasih), dharma (kebajikan) akan tetap ada, janganlah meragukan hal itu. Ketika engkau mengarahkan prema pada Tuhan, mentalmu mulai secara perlahan dan terus-menerus akan mengalami perubahan revolusioner. Engkau akan berbagi kesedihan dan kebahagiaan antar sesama makhluk dan akan mengalami kebahagiaan yang melampaui keuntungan dan kerugian sementara dari dunia ini. Pengabdianmu kepada Tuhan akan mengalami beberapa perubahan. Tahapan penting seseorang adalah melayani hanya Tuhan dan hanya pelayanan sebagai imbalan/pahala-nya - seseorang tidak mencari sesuatu yang lebih dari sekedar kesempatan melakukan pelayanan kepada-Nya, sebagai kemampuan terbaik yang bisa dilakukan.
-BABA
Saturday, April 20, 2013
Thought for the Day - 20th April 2013 (Saturday)
Friday, April 19, 2013
Thought for the Day - 19th April 2013 (Friday)
Thursday, April 18, 2013
Thought for the Day - 18th April 2013 (Thursday)
I know how systematic you all are in eating and drinking. You take pretty good care of the body. I do not condemn it; I only want that you should take equally good care of the needs of the spirit also. Take a dose of Dhyanam (meditation) and Japam (repetition of holy Names) as the morning breakfast; Puja and Archana (prayer and worship) as lunch at noon; some Sathsang (holy company) or Sathchinthana (holy thoughts) or reading of holy books or Nama likhitha (writing of holy Names) as afternoon tea and snacks; an hour of bhajan as dinner; and a small ten-minute manana (reflection) as the cup of milk before going to bed. This diet is enough to keep your inner being happy and healthy. That is My advice to you today.
Aku tahu bagaimana sistematisnya engkau semua dalam hal makan dan minum. Engkau sangat menjaga badan jasmani-mu. Aku tidak menyalahkan itu, Aku hanya ingin agar engkau sama baiknya menjaga badan jasmani dan juga jiwa. Ambillah dosis Dhyanam (meditasi) dan Japam (pengulangan Nama Tuhan) sebagai sarapan pagi, Puja dan Archana (doa dan ibadah) sebagai makan siang di siang hari, beberapa Sathsang (pergaulan suci) atau Sathchinthana (pikiran suci) atau membaca buku suci atau Nama likhitha (penulisan Nama Tuhan) sebagai teh sore dan makanan ringan, satu jam bhajan sebagai makan malam, dan sepuluh menit manana (refleksi) sebagai secangkir susu sebelum tidur. Diet ini cukup untuk menjaga batinmu agar bahagia dan sehat. Itulah saran-Ku kepadamu hari ini.
-BABA
Wednesday, April 17, 2013
Thought for the Day - 17th April 2013 (Wednesday)
Tuesday, April 16, 2013
Thought for the Day - 16th April 2013 (Tuesday)
Monday, April 15, 2013
Thought for the Day - 15th April 2013 (Monday)
Sunday, April 14, 2013
Thought for the Day - 14th April 2013 (Sunday)
If you stick to the truth consistently and sincerely, the sense of guilt will not gnaw your heart and cause pain. The easiest habit is speaking the truth and being honest. For, if you start telling lies, you will have to keep count of them and remember how many you have told to whom and be always alert to not contradict one lie with another! Also be aware that it is cowardice that makes you hide the truth. It is hatred that sharpens the edge of falsehood. Be bold and there is no need for a lie. Be full of love and ithere is no need for duplicity, tricks and ploys. Finally, the most important truth is, if you love a person, then you will automatically feel that they deserve the truth and nothing less than the truth.
Jika engkau tetap memegang kebenaran secara konsisten dan teguh, rasa bersalah tidak akan menggerogoti hati dan menyebabkan penderitaan. Kebiasaan termudah adalah berbicara kebenaran dan bersikap jujur. Sebab, jika engkau mulai berbohong, engkau harus menghitung berapa orang dari mereka yang telah engkau bohongi dan mengingat berapa banyak engkau telah mengatakan kebohongan dan selalu waspada untuk tidak bertentangan antara satu kebohongan dengan kebohongan lainnya! Engkau juga hendaknya menyadari bahwa hanya ketakutan yang membuatmu menyembunyikan kebenaran. Adalah kebencian yang mempertajam tepi kepalsuan. Jujurlah sehingga tidak perlu ada kebohongan, demikian juga hati yang penuh cinta-kasih sehingga tidak perlu untuk bermuka dua, serta melakukan trik dan rencana-rencana yang licik. Akhirnya, kebenaran yang paling penting adalah, jika engkau mengasihi seseorang, maka engkau akan secara otomatis merasa bahwa mereka layak mendapatkan kebenaran dan tidak lain hanya kebenaran.
-BABA
Saturday, April 13, 2013
Thought for the Day - 13th April 2013 (Saturday)
Friday, April 12, 2013
Thought for the Day - 12th April 2013 (Friday)
Thursday, April 11, 2013
Thought for the Day - 11th April 2013 (Thursday)
Everyone has inside them a whole set of animals. You must suppress the tendencies of these animals and encourage the human qualities of love and friendship to shine forth. Begin the cultivation of virtues even when young, it is very important and more beneficial than book-learning. Treat everyone as your own people and even if you cannot do them any good, desist from causing any injury. Burn the lamp of love in the niche of your heart and the nocturnal birds of greed and envy will fly away, unable to bear the light. Love makes you humble, it makes you bend and bow when you see greatness and glory.
Setiap orang, di dalam dirinya memiliki sifat-sifat hewaniah. Engkau harus menekan kecenderungan hewaniah ini dan mendorong kualitas manusia yaitu cinta-kasih dan persahabatan yang memancar keluar. Mulailah mengembangkan kebajikan bahkan ketika engkau masih muda, sangat penting dan lebih bermanfaat daripada hanya mempelajari pengetahuan dari buku. Perlakukan semua orang seperti engkau memperlakukan dirimu sendiri dan bahkan jika engkau tidak dapat membuat sesuatu kebaikan pada mereka, janganlah membuat mereka terluka. Nyalakan lampu cinta-kasih di relung hatimu, sehingga keserakahan dan iri hati akan terbang jauh, tidak tahan dengan cahaya tersebut. Cinta-kasih membuat engkau rendah hati, itu membuat engkau membungkuk dan menunduk ketika engkau melihat kebesaran dan kemuliaan.
-BABA
Wednesday, April 10, 2013
Thought for the Day - 10th April 2013 (Wednesday)
Tuesday, April 9, 2013
Thought for the Day - 9th April 2013 (Tuesday)
Monday, April 8, 2013
Thought for the Day - 8th April 2013 (Monday)
Sunday, April 7, 2013
Thought for the Day - 7th April 2013 (Sunday)
When you come out of the examination hall, you know whether you will pass or fail, for you can yourself judge how well you have answered – is it not? So too, in your daily life, each of you can judge and ascertain the success or failure of your Sadhana (Spiritual Effort). Sadhana is the most essential practice for you. No age is too early for this. Just as you tend the body with food and drink at regular intervals, you must also tend to the needs of the inner Soul by regular japam and dhyanam (contemplation and meditation) and the cultivation of virtues. Holy Company, Good Attitude and Sacred Thoughts are all very essential for the growth and the health of your inner personality. Your body is the mansion (Bhavanam) of the Lord of the Universe (Bhuvaneshwara).
Ketika engkau keluar dari ruang ujian, engkau mengetahui apakah engkau akan lulus atau gagal, karena engkau bisa menilai sendiri seberapa benar engkau telah menjawab. Demikian juga, dalam kehidupan sehari-hari, masing-masing dari kalian dapat menilai dan mengetahui keberhasilan atau kegagalan Sadhana-mu. Sadhana adalah praktik yang paling penting bagi-mu. Tidak ada usia terlalu dini untuk melakukan sadhana ini. Sama seperti engkau menjaga badan jasmani dengan makanan dan minuman secara berkala, engkau juga harus menjaga kebutuhan batin dengan japam dan dhyanam (kontemplasi dan meditasi) dan mengembangkan kebajikan secara reguler. Pergaulan yang baik, Sikap yang baik dan Pikiran yang suci semuanya ini sangat penting bagi pertumbuhan dan kesehatan kepribadian batinmu. Badan jasmani-mu adalah rumah (Bhavanam) dari Tuhan (Bhuvaneshwara).
-BABA
Saturday, April 6, 2013
Thought for the Day - 6th April 2013 (Saturday)
A few elders in Brindavan who revelled in scandalizing Krishna set an ordeal for Radha to test her virtue. Radha was asked to fetch water in a pot from Yamuna to home. Radha, with full faith in Krishna, was immersed in the consciousness of the Lord, that she never bothered to know the condition of the pot. The mud pot she was given had a hundred holes. She immersed it in the river, repeating the name of Krishna as usual, with every intake of the breath and every exhalation. Every time the name Krishna was uttered, a hole was covered, so that by the time the pot was full, it was whole! That was the measure of her faith. Faith can affect even inanimate objects.
Beberapa sesepuh di Brindavan yang menyukai candaan Sri Krishna, suatu ketika memberikan cobaan yang berat pada Radha untuk menguji kebaikannya. Radha diminta untuk mengambil air dengan jambangan dari sungai Yamuna lalu membawanya ke rumah. Radha, dengan keyakinan penuh pada Sri Krishna, telah tenggelam dalam kesadaran Tuhan, dia tidak peduli pada kondisi jambangan yang dibawa, padahal jambangan tersebut memiliki seratus lubang. Dia tenggelam dalam sungai, mengulangi nama Sri Krishna pada setiap hembusan napasnya. Setiap kali nama Sri Krishna diucapkan, lubang itu tertutup, sehingga pada waktunya, jambangan itu penuh! Itulah ukuran keyakinannya. Keyakinan dapat mempengaruhi bahkan benda mati sekalipun.
-BABA
Friday, April 5, 2013
Thought for the Day - 5th April 2013 (Friday)
The Lord is the Immanent Power in everything; those who refuse to believe that the image in the mirror (the world) is a reflection of themselves, how can they believe in the Lord, when He is reflected in every object around them? The moon is reflected in a pot, provided it has water. So too, the Lord can be clearly seen in your heart, provided, you have the water of Love inside it. When the Lord is not reflected in your heart, you cannot say that there is no Lord. It only means that there is no Love within you.
Tuhan adalah Kekuatan imanen dalam segala hal; mereka yang menolak untuk percaya bahwa gambar di cermin (dunia) adalah refleksi dari diri mereka sendiri, bagaimana mereka dapat percaya kepada Tuhan, ketika Beliau tercermin dalam setiap objek di sekitar mereka? Bulan tercermin dalam jambangan, asalkan jambangan tersebut berisi air. Demikian juga, Tuhan dapat dilihat dengan jelas dalam hatimu, jika engkau memiliki air Cinta-kasih dalam hatimu. Ketika Tuhan tidak tercermin di dalam hatimu, engkau tidak bisa mengatakan bahwa tidak ada Tuhan disana. Ini berarti tidak ada cinta-kasih dalam dirimu.
-BABA
Thursday, April 4, 2013
Thought for the Day - 4th April 2013 (Thursday)
It is not easy to know your own Self. Take the case of the food that you eat. You feel its presence as long as it is in your stomach, but do not know what happens in the stages after that, unless you study in depth about your human body. How then can you know, without effort, the Truth that lies behind the sheaths that encase and enclose you. You must clear the intellect of the cobwebs of the ego, the dust of desire, and the soot of greed and envy, then it becomes a fit instrument for revealing the Inner Truth. The Scriptures exhort you to know your Self, know your Inner Motivator (the Antharyami)! For, unless you are armed with that knowledge, you are like a ship sailing without a compass in a stormy sea!
Tidaklah mudah untuk mengetahui jati dirimu sendiri. Ambil kasus makanan yang engkau makan. Engkau merasakan kehadirannya selama itu dalam perutmu, tetapi engkau tidak mengetahui apa yang terjadi pada tahapan setelah itu, kecuali jika engkau mempelajari secara mendalam tentang anatomi manusia. Bagaimana kemudian engkau dapat mengetahui, tanpa usaha, Kebenaran yang ada di balik selubung yang membungkusmu. Engkau harus membersihkan intelek dari jaring laba-laba ego, debu keinginan, dan jelaga keserakahan dan iri hati, sehingga badan ini menjadi instrumen yang pantas untuk mengungkapkan Kebenaran batin. Kitab-kitab suci mendorongmu untuk mengetahui Dirimu, mengetahui Motivator batin (Antharyami)! Karena, jika engkau tidak dipersenjatai dengan pengetahuan itu, engkau dapat diibaratkan seperti sebuah kapal tanpa kompas di laut badai!
-BABA
Wednesday, April 3, 2013
Thought for the Day - 3rd April 2013 (Wednesday)
People suffer because they have all kinds of unreasonable desires and they pine to fulfil them and fail miserably. They attach too much value to the objective world. It is only when attachment increases that you suffer pain and grief. If you look upon the world and all its created objects with the insight derived from the inner vision, the attachment will fade away; you will see everything much clearer, with the Divine glory suffused in its Splendour. Close your external eyes and open your inner eyes – see what a beautiful grand vision emerges from within you, as you go through your daily life. Attachment to the world has limits, but the attachment to the Lord that you develop when your inner eye opens has no limit. Enjoy that Reality, not this false picture from your external eyes.
Orang-orang mengalami penderitaan karena mereka memiliki semua jenis keinginan yang tidak masuk akal dan mereka ingin sekali untuk memenuhi keinginan mereka tersebut dan mereka gagal. Mereka memberikan nilai terlalu banyak pada dunia obyektif. Ketika kemelekatan meningkat maka engkau mengalami penderitaan dan kesedihan. Jika engkau memandang dunia dan semua benda yang ada dengan penglihatan batin, maka kemelekatan akan memudar, engkau akan melihat segalanya lebih jelas, dengan kemuliaan Ilahi yang diliputi dengan keagungan-Nya. Tutuplah mata luarmu dan bukalah mata batinmu - lihatlah betapa indahnya pandangan yang muncul dari dalam dirimu, saat engkau meninggalkan kehidupan sehari-harimu. Kemelekatan duniawi itu terbatas, tetapi kemelekatan pada Tuhan ketika engkau membuka mata batinmu, tiada batas. Nikmatilah Realitas tersebut, bukan gambar palsu yang berasal dari mata eksternalmu.
-BABA