Revere knowledge as you revere your father, adore love as you adore your mother, move fondly with dharma, as your own brother; confide in compassion as your dearest friend; have calmness as your better half; and treat fortitude, as your own beloved son. These are your genuine kith and kin. Move with them, live with them, do not forsake or neglect them. Arjuna asked Krishna how the ever-restless mind could be controlled. Living with these kinsmen is the best recipe. That is the best atmosphere to ensure discipline and detachment needed for mind control. Mere prayer will not do. You must swallow and digest the morsel that’s put into the mouth; repetition of the name of the dish is of no use! Hearing discourses and nodding approval or clapping in appreciation are not enough. The mother feeds lovingly, but the child must take it in with avidity and relish. When this earthly mother has so much love, who can estimate the love of the Mother of all beings, the Jagat-janani?
- Divine Discourse, Oct 9, 1964
Anxiety is removed by faith in the Lord, the faith that tells you that whatever happens is for the best and that the Lord’s will be done.
Hormatilah ilmu pengetahuan sebagaimana engkau menghormati ayahmu, muliakanlah kasih sebagaimana engkau memuliakan ibumu, jalanilah dharma dengan penuh kasih seperti halnya saudara kandungmu sendiri; percayalah pada welas asih sebagai teman terdekatmu; miliki ketenangan sebagai pasangan hidupmu; dan perlakukan ketabahan sebagai putra kesayanganmu sendiri. Semuanya ini adalah kerabat dan keluargamu yang sesungguhnya. Bergeraklah bersama mereka, hiduplah dengan mereka dan jangan tinggalkan atau abaikan mereka. Arjuna bertanya pada Krishna bagaimana cara mengendalikan pikiran yang selalu gelisah. Hidup bersama dengan keluarga dan kerabat ini adalah resep yang terbaik. Itu adalah suasana yang terbaik dalam memastikan disiplin serta tanpa keterikatan yang dibutuhkan untuk pengendalian pikiran. Berdoa saja tidak akan berhasil. Engkau harus menelan dan mencerna makanan yang dimasukkan ke dalam mulut; dengan mengulang-ulang nama makanan tidak ada gunanya! Mendengarkan ceramah dan menganggukkan kepala tanda setuju atau bertepuk tangan sebagai penghargaan adalah tidak cukup. Sang ibu menyusui anaknya dengan penuh kasih, namun sang anak harus menerimanya dengan antusias dan menikmati. Jika seorang ibu duniawi memiliki kasih yang begitu besar, siapa yang dapat mengukur kasih dari Ibu semua makhluk, sang Jagat-janani?
- Divine Discourse, 9 Oktober 1964
Kecemasan dihilangkan dengan keyakinan pada Tuhan, keyakinan memastikanmu bahwa apapun yang terjadi adalah yang terbaik dan bahwa kehendak Tuhanlah yang terjadi.