Vedas assert that acquiring Jnana (wisdom) alone confers the eternally blissful freedom or liberation (moksha), which is the panacea for all ills, troubles and travails. To acquire this Jnana, there are many paths, and the chiefest of them is the path of Bhakti (love directed towards God). That is the reason why even great and noble men such as Vashishtha, Narada, Vyasa, Jayadeva, Gouranga adopted the path of Bhakti. As the oil is the basis to the flame in the lamp, devotion towards God is the basis to the flame of Jnana (wisdom). The heavenly tree of the joy of Jnana thrives on the refreshing waters of Bhakti. Understand this well! It is for this reason that Lord Krishna, who is the personification of love and who is saturated with the quality of mercy, declared in the Gita: Bhaktya mam abhijnanati (I am known by the means of Bhakti). Why was this declaration made? Because, in the path of Bhakti, there are no dangers. Young and old, high and low, man and woman, all are entitled to tread it.
- Ch 6, Jnana Vahini.
Realisation, which is not possible through logic, offering sacrifices, and through discussion and other disciplines, can be achieved only through love.
Weda menegaskan bahwa hanya dengan memperoleh Jnana (kebijaksanaan) yang bisa memberikan kebebasan atau pembebasan (moksha) yang abadi dan penuh kebahagiaan, yang merupakan obat yang ampuh untuk semua penyakit berupa masalah dan penderitaan. Untuk bisa mendapatkan Jnana ini, ada banyak jalan dan jalan yang paling utama dari semuanya adalah jalan Bhakti (kasih yang diarahkan pada Tuhan). Itu adalah alasan mengapa bahkan jiwa-jiwa yang agung seperti Vashishtha, Narada, Vyasa, Jayadeva, Gouranga menggunakan jalan Bhakti. Seperti halnya minyak yang menjadi dasar dari nyala api pada lampu, bhakti yang diarahkan pada Tuhan adalah dasar dari nyala api kebijaksanaan (Jnana). Pohon surgawi kebahagiaan Jnana tumbuh subur dari air Bhakti yang menyegarkan. Pahamilah hal ini dengan baik! Adalah untuk alasan ini dimana Sri Krishna yang merupakan personifikasi dari kasih dan yang dipenuhi dengan kualitas belas kasihan, menyatakan dalam Bhagavad Gita: Bhaktya mam abhijnanati (Aku dapat diketahui dengan cara Bhakti). Mengapa penyataan ini disampaikan? Karena dalam jalan Bhakti, tidak ada bahaya. muda dan tua, tinggi atau rendah, laki-laki dan perempuan, semuanya berhak untuk menapaki jalan bhakti.
- Ch 6, Jnana Vahini.
Kesadaran diri sejati – yang tidak mungkin dicapai dengan logika, persembahan, diskusi dan disiplin lainnya, hanya dapat dicapai melalui kasih.