Proceed
ever towards strength (balam). Do not take to untruth, wickedness, and
crookedness – all of which denotes a fundamental fatal trait of cowardice and
weakness (bala heenam). Weakness is born of accepting as true, a lower image of
yourself than what the facts warrant. That is the main mistake. You believe you
are the husk, but you really are the kernel. All spiritual practices must be
directed to the removal of the husk and the revelation of the kernel. So long
as you say, ”I am so and so”, there is bound to be fear. Once you say and feel
“I am Divine” (Aham Brahmasmi), you get unconquerable strength.
Engkau hendaknya senantiasa berusaha untuk mencapai kekuatan
(balam). Janganlah tersesat ke jalan yang penuh dengan ketidak-benaran,
kejahatan serta kelicikan - semuanya itu merupakan tanda-tanda pengecut dan
kelemahan (bala heenam). Dengan tanda kelemahan ini, engkau menganggap dirimu lebih
rendah dari yang sebenarnya. Ini merupakan kesalahan utama. Engkau menganggap
dirimu hanyalah sekedar kulit (buah); padahal sebenarnya engkau adalah core
(inti)nya. Segala bentuk sadhana hendaknya diarahkan untuk menyingkirkan kulit
ini serta untuk mengungkapkan inti sejatinya. Selama engkau masih berkata bahwa
dirimu adalah "Aku adalah ini dan itu", maka di sana masih akan
terdapat ketakutan; tetapi lain halnya bila engkau sudah sadar dan merasa serta
berkata bahwa "I am God – Aku adalah (perwujudan) Tuhan", maka engkau
akan memiliki kekuatan yang tak terkalahkan.
-BABA