Friday, April 2, 2021

Thought for the Day - 30th March 2021 (Tuesday)

Doctors know that the body temperature is normally 98.4 degrees. If this temperature goes up to 99, they say fever has set in due to some disorder in the body. We inhale and exhale at a normal rate. If there is a slight increase or decrease in the rate it indicates disorder in the body. Changes in the pulse rate or blood pressure also indicate disorder. So you find that if you cross the limits even to a little extent it is dangerous or harmful to the body. There is a limit for everything to function in a normal way. When your eyes happen to see a flash of lightning or a flash light while taking photographs, they automatically close because they can't withstand such high illumination. Ear drums also cannot tolerate hearing beyond a certain volume and we close our ears or keep cotton inside the ears. Our life thus is a limited company! Similarly our desires also should be limited. 



Dokter mengetahui bahwa suhu tubuh normalnya adalah 36-37 derajat Celsius. Jika suhu tubuh naik menjadi 38 derajat Celsius, maka dokter mengatakan bahwa demam telah terjadi karena beberapa gangguan di dalam tubuh. Kita menarik dan menghembuskan nafas dalam kecepatan normal. Jika ada sedikit kenaikan dan penurunan rasio laju nafas maka itu menandakan ada gangguan di dalam tubuh. Perubahan yang terjadi pada denyut nadi atau tekanan darah juga menandakan gangguan. Jadi sekarang engkau mengerti bahwa jika engkau melewati batas bahkan sedikit saja maka itu akan berbahaya atau membahayakan tubuh. Ada sebuah batas untuk segala sesuatunya agar semuanya dapat berfungsi secara normal. Ketika matamu kebetulan melihat kilatan petir atau kilatan cahaya saat pengambilan foto, maka mata secara otomatis akan terpejam karena mata tidak tahan melihat cahaya yang begitu tinggi. Genderang telinga juga tidak bisa tahan mendengar melebihi volume tertentu dan kita akan menutup telinga dengan kapas. Hidup kita adalah sebuah perkumpulan terbatas! Sama halnya keinginan kita seharusnya juga dibatasi. (Divine Discourse, Jan 19, 1983)

-BABA

 

No comments: