Sunday, September 2, 2018

Thought for the Day - 30th August 2018 (Thursday)

Every bird, animal, tree, mountain and star, each tiny worm, has a lesson for you, if you have but the will and the thirst to learn. These make the world a veritable University for you; it is a Gurukul where you are a pupil from birth to death. For example, the tree can teach you forbearance and tolerance. It offers shade to all, irrespective of age, gender, religion, nationality or economic status. It helps with fruit and shade to even the foe who lays his axe on its trunk! The sea rolls and surges in great joy on a full moon; it only knows the fullness of happy contentment. The Sun may lift clouds of vapour from it; the Sea does not whimper. Rain may fill its coffers with the rich riverine tribute; it does not exult. It teaches you equanimity. Watch the waves rolling one behind the other towards the shore bringing bits of flotsam and jetsam, bottles and twigs, to be deposited on land. There is a constant struggle, a laudable Sadhana, to maintain itself clean - which you can well adopt.
Setiap burung, binatang, pohon, gunung, dan bintang, setiap cacing kecil memberikan pelajaran kepadamu, jika engkau memiliki keinginan dan rasa haus untuk belajar. Hal ini menjadikan dunia menjadi sebuah universitas sesungguhnya bagimu; dunia ini adalah sebuah Gurukul dimana engkau adalah murid dari lahir sampai mati. Sebagai contoh, pohon mengajarkanmu tentang kesabaran dan toleransi. Pohon menawarkan keteduhan bagi semuanya, tidak memandang usia, jenis kelamin, agama, bangsa, atau status ekonomi. Pohon membantu dengan buah dan keteduhan bahkan untuk mereka yang akan memotong batangnya! Lautan bergulung dan menggelora dalam suka cita yang besar di saat bulan purnama; lautan hanya mengetahui rasa penuh kepuasan akan kebahagiaan. Matahari mengangkat uap air dan menjadi awan dari lautan; lautan tidak merintih. Hujan dapat mengisi lautan dengan aliran sungai yang deras; namun lautan tidak bersuka ria. Lautan mengajarkanmu tentang keseimbangan batin. Perhatikan ombak saling bergulung satu dengan lainnya menuju tepi pantai dengan membawa bekas reruntuhan kapal laut, sampah botol dan ranting, untuk disimpan di darat. Ada sebuah perjuangan yang konstan, sebuah latihan spiritual yang patut dipuji untuk tetap membuat dirinya bersih – hal ini dapat engkau ambil. (Divine Discourse, Jul 26, 1972)

-BABA

No comments: