Thursday, July 8, 2021

Thought for the Day - 4th July 2021 (Sunday)

I’ll give you now some selected jewels, or maxims of conduct, that are very important. Collect and treasure them well. Experience them well, put them into practice, and derive joy therefrom. Wear these jewels and beautify yourself. 1) Divine love (prema) should be considered as the very breath of life. 2) The prema that is manifest in all things equally — believe that that love is the Supreme Self (Paramatma). 3) The one Paramatma is in everyone, in the form of prema. 4) More than all other forms of love, one’s first effort should be to fix one’s love on the Lord. 5) Such love directed toward God is devotion (bhakti); the fundamental test is its acquisition. 6) Those who seek the bliss of Atma should not run after the joys of sense objects. 7) Truth (Sathya) must be treated as life-giving as breathing itself. 8) Just as a body that has no breath is useless and begins to rot and stink within a few minutes, life too without truth is useless and becomes the stinking abode of strife and grief. 9) Believe that there is nothing greater than truth, nothing more precious, sweeter, and more lasting. 



Sekarang Aku akan memberimu beberapa permata pilihan, atau kaidah perilaku, yang sangat penting. Kumpulkan dan hargai mereka dengan baik. Alami dengan baik, praktikkan, dan dapatkan kebahagiaan darinya. Kenakan perhiasan ini dan percantik dirimu. 1) Cinta-kasih Ilahi (prema) harus dianggap sebagai nafas kehidupan. 2) Prema yang dilakukan dalam segala hal secara setara — percaya bahwa cinta-kasih adalah Yang Tertinggi (Paramatma). 3) Paramatma ada pada setiap orang, dalam bentuk prema. 4) Lebih dari semua bentuk cinta-kasih lainnya, upaya pertama seseorang seharusnya adalah mengarahkan cinta-kasihnya kepada Tuhan. 5) Cinta kasih yang ditujukan kepada Tuhan adalah pengabdian (bhakti); ujian mendasar adalah perolehannya. 6) Mereka yang mencari kebahagiaan Atma tidak boleh mengejar kesenangan objek-objek indera. 7) Kebenaran (Sathya) harus diperlakukan sebagai pemberi kehidupan seperti halnya pernapasan itu sendiri. 8) Sama seperti tubuh yang tidak bernafas tidak berguna dan mulai membusuk dan bau dalam beberapa menit, hidup juga tanpa kebenaran tidak berguna dan menjadi tempat yang bau dari perselisihan dan kesedihan. 9) Percayalah bahwa tidak ada yang lebih besar dari kebenaran, tidak ada yang lebih berharga, lebih manis, dan lebih abadi. - Sandeha Nivarini, Ch 7.

BABA


No comments: