Thursday, September 23, 2021

Thought for the Day - 24th July 2021 (Saturday)

The Guru is needed when you have the Guri (goal or aim in Telugu). If you do not have that urge, what can the teacher do? Strewing precious seeds on sand or rock is a sheer waste! Inner prompting to see light must send aspirants to the teacher or must draw the teacher to wherever the aspirant is. You must inquire and discriminate: Do objects grant happiness? Is anyone happy? How can one be happy through multiplications of desire and frantic efforts to feed the raging fire? At last, you will, by your own experience, discover that happiness is an inner gift, a spiritual treasure that can be won by equanimity. The moon is the presiding deity of the mind; it must shine, cool and comforting, eternally, in fullness, in the inner firmament of the heart (hriday-akasa). The external material moon waxes and wanes, but the internal mind should be trained to stand up against modifications and moods, and have no marks on it; it should always be a full moon for the victorious spiritual aspirant! 



Guru dibutuhkan ketika engkau memiliki Guri (tujuan dalam Bahasa Telugu). Jika engkau tidak memiliki desakan tujuan ini, apa yang dapat guru lakukan? Menaburkan benih yang berharga di atas pasir atau batu cadas adalah benar-benar membuang-buang waktu saja! Dorongan dari dalam diri untuk melihat cahaya mengharuskan seorang murid menuju ke guru atau harus menarik guru dimanapun murid itu. Engkau harus melakukan penyelidikan dan membedakan: apakah objek-objek ini memberikan kebahagiaan? Apakah ada orang yang mengalami kebahagiaan? Bagaimana bisa seseorang mengalami kebahagiaan walaupun banyaknya keinginan dan usaha yang panik untuk menghidupkan kobaran api keinginan itu? Pada akhirnya, engkau akan dengan pengalamanmu sendiri, mengungkapkan bahwa kebahagiaan itu adalah sebuah hadiah di dalam diri, sebuah harta karun spiritual yang hanya dapat diraih dengan keseimbangan batin. Bulan adalah dewa utama pikiran; bulan harus bersinar, sejuk dan menenangkan, abadi, dalam kepenuhan, di dalam cakrawala hati (hriday-akasa). Sedangkan bahan-bahan bulan di luar diri bersifat bertambah dan berkurang, namun pikiran di dalam diri harus dilatih untuk berdiri melawan perubahan dan suasana hati, dan tidak memiliki bekas di atasnya; pikiran harus selalu menjadi sebuah bulan penuh untuk kemenangan bagi para peminat spiritual! (Divine Discourse, Jul 17, 1962)

-BABA

 

No comments: