You know the chaotic condition the world is in today. Disorder and violence are rampant everywhere. Peace and security are not to be found anywhere. Where is peace to be found? It is within us. Security is also within us. How is insecurity to be removed and security secured? By giving up desires. In the language of ancient Bharatiyas, this was termed Vairagya (giving up attachment). This does not mean giving up home and family and retiring to the forest. It is simply a reduction of wants. As a householder, limit your desires to the needs of the family! As a student, stick to your studies. As a professional, adhere to the duties of your profession. Man is raked by numerous troubles because he has no confidence in the Self. Aspirants on the spiritual path are bound to face troubles caused by six enemies - lust, anger, greed, infatuation, pride, and envy. One must overcome them.
- Divine Discourse, Aug 23, 1995
Rely on God rather than on things which are dependent on God.
Anda mengetahui kekacauan yang sedang melanda dunia saat ini. Kekacauan dan kekerasan merajalela di mana-mana. Kedamaian dan rasa aman sulit ditemukan di mana pun. Lalu, di mana sebenarnya kedamaian itu bisa didapatkan? Kedamaian ada di dalam diri kita. Rasa aman juga ada di dalam diri kita. Bagaimana cara menghilangkan rasa tidak aman dan memperoleh rasa aman? Dengan melepaskan keinginan. Dalam bahasa para bijak di zaman Bharatiya kuno, hal ini disebut Vairagya (melepaskan keterikatan). Ini bukan berarti meninggalkan rumah dan keluarga lalu hidup di hutan, melainkan mengurangi keinginan. Sebagai kepala keluarga, batasi keinginan hanya pada kebutuhan keluarga. Sebagai pelajar, fokuslah pada studimu. Sebagai profesional, jalankan tugas sesuai profesimu. Manusia menderita karena tidak memiliki keyakinan pada Diri Sejati. Mereka yang menapaki jalan spiritual pasti akan menghadapi enam kotoran batin: nafsu, amarah, keserakahan, kebingungan/keterikatan buta, kesombongan, dan iri hati. Semua kotoran batin itu harus diatasi.
- Divine Discourse, 23 Agustus 1995
Bergantunglah pada Tuhan, bukan pada hal-hal yang justru bergantung kepada-Nya.

No comments:
Post a Comment