Wednesday, July 8, 2020

Thought for the Day - 6th July 2020 (Monday)

To render an act fit to be offered to God and pure enough to win His Grace, it must manifest Love. The brighter the manifestation, the nearer you are to God. Prema should not be modified by considerations of caste, creed, religion and so on; it cannot be tarnished by envy, malice or hate. Preserve Love from being poisoned by these evils; endeavour to cultivate hatred-less, distinction-free feelings. The root of all religions, substance of all scriptures, rendezvous of all roads, inspiration of all individuals is the Principle of Prema (Love). It is the firmest foundation for your life’s mission. It is the Light that ensures peace and prosperity of the World. Fill every word of yours with Love, fill every act of yours with Love. The word that emerges from your tongue should not stab like the knife, nor wound like an arrow. It must be a foundation of sweet nectar, a soft path of blossoms, and must shower peace and joy. 


Untuk melakukan sebuah tindakan yang layak untuk dipersembahkan kepada Tuhan dan cukup suci untuk mendapatkan rahmat-Nya, perbuatan itu harus mewujudkan kasih. Semakin cerah perwujudannya, semakin dekat dirimu dengan Tuhan. Prema tidak boleh dibatasi dengan pertimbangan kasta, kepercayaan, agama, dan sebagainya; tidak bisa dinodai oleh iri hati, kedengkian atau kebencian. Pertahankan kasih agar tidak diracuni oleh kejahatan-kejahatan ini; berusahalah untuk menumbuhkan perasaan yang kurang akan kebencian, bebas perbedaan. Akar semua agama, dasar dari semua naskah suci, pertemuan semua jalan, inspirasi semua individu adalah prinsip Prema (cinta kasih). Ini adalah landasan paling kuat untuk misi hidupmu. Adalah cahaya yang menjamin kedamaian dan kemakmuran dunia. Isilah setiap kata-katamu dengan kasih, penuhi setiap tindakanmu dengan kasih. Kata yang muncul dari lidah tidak boleh menusuk seperti pisau, atau melukai seperti panah. Kata-kata itu harus menjadi dasar nektar yang manis, jalan lembut yang berkembang, dan harus melimpahkan kedamaian dan suka cita. - Divine Discourse, Jul 29, 1969.

-BABA

No comments: