Those who don't believe in Karma Siddhanta (the theory of karma) today speak about the oneness of mankind. But how do they explain the vast and immeasurable differences among men - differences in abilities, conditions, attitudes and impulses? One is continually sick. Another is hale and hearty. One is always cheerful. Another is continuously miserable. People do not realise that these differences are the results of past karma (action). Karma is the cause of everything that happens. The fruits of one's actions may not be evident immediately, but sooner or later, they are bound to appear. "I shall do this, I shall do that - Vain is this boast, Oh man! As you sow, so shall you reap. As the seed, so will the fruit be (Telugu Poem).” Hence, it is only by doing good deeds can one achieve desirable results. It is for this purpose that the Vedas have laid down in the Karma Kanda (section of Vedas that emphasises on actions performed) the good deeds by which beneficial results can be got.
- Divine Discourse, 17 Maret 1983.
By failing to grasp the nature of karma (action) and not seeking the path of dharma (virtue), man is making himself remote from Brahman (Supreme Being).
Bagi mereka yang tidak percaya pada _Karma Siddhanta_ (teori tentang karma) pada hari ini berbicara tentang kesatuan umat manusia. Namun bagaimana mereka menjelaskan perbedaan yang begitu besar dan tidak bisa diukur diantara manusia – perbedaan dalam kemampuan, keadaan, sikap dan dorongan dari dalam diri? Satu orang selalu sakit. Sedangkan yang lainnya sehat dan bugar. Satu orang yang lain selalu gembira. Sedangkan yang lain selalu dalam keadaan sedih. Manusia tidak menyadari bahwa perbedaan-perbedaan ini adalah hasil atau akibat dari karma (perbuatan) masa lalu. Karma adalah penyebab segala sesuatu yang terjadi. Hasil dari perbuatan seseorang mungkin tidak langsung kelihatan, namun cepat atau lambat, hasil dari perbuatan itu pasti akan muncul. “Aku akan melakukan ini, aku akan melakukan itu – kesombongan ini adalah sia-sia, Oh manusia! Sebagaimana yang engkau tabur maka begitulah yang engkau panen. Sebagaimana benihnya, maka begitulah buah yang dihasilkan (puisi Telugu).” Karena itu, hanya dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik seseorang dapat mendapatkan hasil yang diinginkan. Hanya untuk tujuan ini dimana Weda telah menetapkan dalam Karma Kanda (bagian Weda yang menekankan pada perbuatan yang dilakukan) bahwa perbuatan-perbuatan baik yang dapat menghasilkan hasil yang bermanfaat.
- Divine Discourse, 17 Maret 1983.
Dengan tidak memahami hakikat dari karma (perbuatan) dan tidak mencari jalan dharma (kebajikan), manusia sedang membuat dirinya sendiri jauh dari Brahman (Tuhan yang tertinggi).
No comments:
Post a Comment