Sunday, March 23, 2025

Thought for the Day - 17th March 2025 (Monday)

Mahabharata offers four examples of bad men called Dushta Chatushtaya. The first one is Shakuni (Duryodhana’s maternal uncle). Shakuni was all the time filled with bad thoughts (Dhuralochana). He is a total stranger to good ideas. He was always plotting something bad for someone or other. Duryodhana had Shakuni as his advisor. Duryodhana was engaged in dhuscharya (bad deeds). They were comrades in evil. Then came Dusshasana (Duryodhana’s brother). In association with Shakuni and Duryodhana, Dhushasana became notorious for his Dush-pravartana (bad behaviour). When these three evil-minded men came together, "even stars fell during daytime," they say. The whole cosmos rebels against such evil-minded men. Karna, out of a false sense of Durabhimanam (bad attachment), joined this trio. Gratitude is doubtless a good quality. Because Duryodhana came to his rescue on a critical occasion, Karna developed a wrongful attachment to him. Karna was a good-natured person, noble-minded. But because he was associated with evil-minded men, he also became bad. Despite his valour, physical prowess and intellectual abilities, Karna met with disaster, as he made himself remote from God. Evil thoughts, evil deeds, evil conduct, and attachment to the evil-minded - these are Dushta Chatushtaya (the four evil persons). 


- Divine Discourse, Mar 04, 1993.

The mind immerses man in impenetrable darkness through bad thoughts. The same mind can lift man to sublime heights by good thoughts.

 


Mahabharata menggambarkan empat contoh manusia jahat yang disebut dengan Dushta Chatushtaya. (1) Orang yang pertama adalah Shakuni (paman dari pihak ibu Duryodhana). Shakuni sepanjang waktu dipenuhi dengan pikiran yang buruk (Dhuralochana). Dia sama sekali asing dengan gagasan-gagasan yang baik. Dia selalu merencanakan sesuatu yang buruk bagi seseorang atau yang lainnya. (2) Orang kedua adalah Duryodhana yang menjadikan Shakuni sebagai penasehatnya, sehingga Duryodhana terlibat dalam perbuatan-perbuatan yang jahat (dhuscharya). Mereka berdua adalah sekutu dalam kejahatan. (3) Orang yang ketiga adalah Dusshasana (saudara laki-laki dari Duryodhana). Karena bergaul dengan Shakuni dan Duryodhana, maka Dhushasana menjadi terkenal dengan perilaku buruknya (Dush pravartana). Ketika ketiga orang jahat ini bersatu, dikatakan bahwa "bahkan bintang bisa jatuh di siang hari." Alam semesta memberontak terhadap orang yang pikiran jahat seperti itu. (4) Orang yang keempat adalah Karna yang terjebak dalam pergaulan yang salah (Durabhimanam) dengan ketiga orang jahat ini. Sikap berterima kasih tidak diragukan lagi adalah kualitas yang baik. Karena Duryodhana hadir menyelamatkannya pada saat-saat yang kritis, Karna menjadi berhutang budi dan terikat pada Duryodana. Karna pada dasarnya adalah orang yang baik, berpikiran mulia. Namun karena dia bergaul dengan orang-orang yang jahat, akhirnya dia juga menjadi buruk. Meskipun memiliki keberanian, kekuatan fisik dan kecerdasan, Karna tetap mengalami kehancuran karena menjauh dari Tuhan. Pikiran yang jahat, perbuatan yang jahat, tingkah laku yang jahat serta keterikatan pada pikiran-pikiran jahat – inilah yang disebut dengan Dushta Chatushtaya (empat orang jahat). 


- Divine Discourse, 4 Maret 1993.

Pikiran dapat menenggelamkan manusia dalam kegelapan yang tidak tertembus karena pikiran-pikiran buruknya. Namun, pikiran yang sama dapat mengangkat manusia pada ketinggian yang luhur dengan pikiran-pikiran yang baik. 

No comments: