Yoga means union, the union of the self with its source. Samatvam Yogam Uchyate (equal-mindedness is what yoga means, says the Gita). We can distinguish five fields in the attainment of this Samatvam: (1) The field of naturally occurring ups and downs (Prakritika): One has to welcome both summer and winter, for they are both essential for the process of living. The alternation of seasons toughens and sweetens us. Birth and death are both natural events. We cannot discover the reason for either birth or death. They simply happen. We try to blame some person or some incident for the injury or loss we suffer, but the real reason is our own karma (action). When the background of the event is known, the impact can be lessened or even negated. (2) The field of social ups and downs: One must welcome with equal-mindedness fame and blame, respect and ridicule, profit and loss, and other such responses and reactions from society in which one grows and struggles. Fortune is as much a challenge to one's equanimity as misfortune!
- Divine Discourse, Sep 07, 1985.
Balance, that is equipoise in praise or censure, is very important. For balance, skill is necessary. For skill, knowledge is necessary.
Yoga berarti penyatuan, penyatuan dari diri dengan sumbernya. Samatvam Yogam Uchyate (ketenangan batin adalah makna dari yoga, dikatakan dalam Gita). Kita dapat membedakan lima bidang dalam pencapaian dari Samatvam ini: (1) Bidang pasang surut yang terjadi secara alami (Prakritika): seseorang harus menyambut keduanya yaitu musim panas dan musim dingin, karena keduanya adalah bersifat mendasar bagi proses kehidupan. Pergantian musim bersifat menguatkan dan melembutkan kita. Kelahiran dan kematian adalah kejadian yang alami. Kita tidak bisa mengungkapkan alasan dibalik kelahiran dan kematian. Keduanya terjadi secara alami. Kita mencoba untuk menyalahkan beberapa orang atau beberapa kejadian untuk penderitaan atau kehilangan yang kita alami, namun alasan yang sejati adalah _karma_ (perbuatan) kita sendiri. Ketika latar belakang dari kejadian diketahui maka dampak dapat berkurang atau bahkan dihilangkan. (2) bidang pasang surutnya sosial: seseorang harus menyambut dengan ketenangan batin diantara pujian dan makian, penghormatan dan ejekan, keuntungan dan kerugian, serta berbagai respon dan reaksi seperti itu dari masyarakat dimana seseorang tumbuh dan berjuang. Keberuntungan adalah sama besar menantangnya pada ketenangan batin seseorang seperti halnya kesialan!
- Divine Discourse, 7 September 1985.
Keseimbangan, yaitu tetap teguh dalam pujian atau cemoohan adalah sangat penting. Untuk mencapai keseimbangan, dibutuhkan ketrampilan. Untuk ketrampilan, dibutuhkan pengetahuan.
No comments:
Post a Comment