Wednesday, December 13, 2017

Thought for the Day - 11th December 2017 (Monday)

In fishing, the angler uses a rod and a line; that line has a float from which hangs inside the water a sharp hook with a worm. The fish is drawn by the worm to the hook, the float shakes, the angler feels the pull of the fish on the line, and he draws it on the land, where it is helpless and unable to breathe. Your body is the rod, your yearning or the eager longing is the line, your intelligence is the float, discrimination is the hook and knowledge is the worm; a clever angler thus catches the fish of the Divine (Atma)! When you get spiritual wisdom, you are drawn to the Divine (Kaivalyam). Kaivalyam is the state in which you experience the Lord as all-comprehensive, as Will, as Activity, as Bliss, as Intelligence and as Existence. To be firmly established in this Divine State, you must suppress your ignorance (tamas), sublimate your passions (rajas) and assiduously cultivate purity (sathwa).


Dalam memancing, pemancing menggunakan sebuah tongkat dan tali; tali itu memiliki sebuah pelampung dimana kail tajam dengan cacing ada di dalam air. Ikan menjadi tertarik pada cacing yang ada pada kail tersebut, pelampung tersebut menjadi bergoyang dan pemancing merasa ada tarikan ikan pada tali itu, dan pemancing menarik tali itu ke daratan, dimana ikan itu tidak berdaya dan tidak mampu bernafas. Tubuhmu adalah tongkat, kerinduanmu atau hasratmu adalah tali, kecerdasanmu adalah pelampung, kemampuan membedakan adalah kail dan pengetahuan adalah cacing; seorang pemancing yang pintar akan menangkap ikan yaitu Atma! Ketika engkau mendapatkan kebijaksanaan spiritual, engkau ditarik pada Tuhan (Kaivalyam). Kaivalyam adalah keadaan dimana engkau mengalami Tuhan sebagai yang meliputi semuanya, sebagai kehendak, sebagai aktifitas, sebagai kebahagiaan, sebagai kecerdasan, dan sebagai keberadaan. Untuk dapat berada dalam keadaan ilahi dengan mantap, engkau harus menekan kebodohanmu (tamas), menghaluskan nafsumu (rajas), dan dengan tekun menumbuhkan kesucian (sathwa). (Divine Discourse, Feb 26, 1968)

-BABA

No comments: