Wednesday, May 12, 2021

Thought for the Day - 12th May 2021 (Wednesday)

All founders of religions heard the impersonal voice of God revealing Atma that activates the entire Creation. Just as Vedas were 'heard' and propagated as 'heard' (Sruti), Quran too was 'heard' by Hazrath Muhammad. The Quran has Salat and Zakat as two eyes. Salat means prayer; Zakat means charity. Those who consider charity as a high duty and elevate their consciousness through prayers and continuous meditation on God are Muslims. Islam is a word which denotes not a particular religion but a state of mind, a state of total surrender to the Will of God. Islam means dedication, surrender, peace, tranquillity. Islam denotes a community whose members achieved supreme peace through surrender to the All-Merciful, All-Powerful God and who vowed to live in peace with their fellowmen. Later, it came to be applied to communities that considered themselves separate and different from the rest. Islam taught something higher. It directed attention to One in the many, Unity in Diversity and led people to God. 



Semua penemu agama-agama mendengarkan suara impersonal Tuhan mengungkapkan Atma yang menggerakkan seluruh ciptaan. Seperti halnya Weda yang 'didengar' dan disebarkan sebagai 'didengar' (Sruti), Quran juga 'didengar' oleh Hazrath Muhammad. Quran memiliki Salat dan Zakat sebagai dua mata. Salat berarti berdoa; Zakat berarti berderma. Mereka yang menganggap derma sebagai kewajiban yang tinggi dan meningkatkan kesadaran mereka melalui doa dan perenungan terus-menerus pada Tuhan adalah Muslim. Islam adalah sebuah kata yang tidak menunjukkan pada agama tertentu namun sebuah keadaan pikiran, sebuah keadaan yang sepenuhnya berserah pada kehendak Tuhan. Islam berarti dedikasi, berserah diri, kedamaian, ketenangan. Islam menunjukkan sebuah komunitas yang anggotanya mencapai kedamaian tertinggi melalui berserah pada Tuhan yang Maha Pengasih, Maha Kuasa, dan yang berjanji untuk hidup dalam damai dengan sesama mereka. Belakangan, ini diterapkan pada komunitas yang menganggap diri mereka terpisah dan berbeda dengan yang lainnya. Islam mengajarkan sesuatu yang lebih tinggi. Islam mengarahkan pada Tuhan yang ada dalam semuanya, kesatuan dalam keberagaman dan menuntun manusia menuju Tuhan. (Divine Discourse, Jul 12, 1983)

-BABA

 

No comments: