Saturday, January 20, 2024

Thought for the Day - 3rd January 2024 (Wednesday)

Now, people read and study all kinds of unintelligible Vedantic texts and struggle with commentaries and notes and translations to grasp their sense. It is being poured down their throats, but the portion does not get down to soften the heart. It is not translated into practice. The truths of the Vedanta are put on for public exhibition, as in a drama, where appropriate dresses are worn on the stage but taken off when the actor moves off the stage. They do not adhere to them all the time to derive the Bliss of the Soul (Atmananda), which they can give. It is chiefly a matter of careful, well-timed, regulated discipline; it cannot be got by spurts and skips; it has to be climbed step by step, each step being used as a foothold for the next. Virtues must be cultivated in the home; each member sharing in the joy with the rest, each one seeking opportunities to help others. This attitude must be stuck to, so it stays as character! How can a vessel with mouth facing down be filled with water? It must be open to receive good impulses. Learn each lesson by systematic study. Application and effort alone will give success. 


- Divine Discourse, Sep 21, 1960.

Always remember the inseparable relationship between unity, purity, and divinity and strive to achieve that.


Saat sekarang, orang-orang membaca dan mempelajari semua jenis naskah-naskah Weda yang sulit dipahami dan berjuang memahaminya lewat komentar, terjemahan serta catatan yang ada. Pembelajaran naskah Weda dituangkan ke kerongkongan mereka, namun porsinya tidak turun melembutkan hati. Hal ini tidak diterjemahkan ke dalam praktek. Kebenaran dari Wedanta dijadikan sebagai bahan pamer di depan umum, sebagai bagian dalam drama, seperti pakaian yang sesuai dikenakan di atas panggung namun dilepaskan ketika sang aktor turun dari panggung. Mereka tidak mematuhi ajaran Wedanta itu sepanjang waktu untuk mendapatkan kebahagiaan jiwa (Atmananda), yang dapat diberikan. Pemahaman ajaran Wedanta utamanya terkait dengan disiplin yang teliti, tepat waktu, dan teratur; itu tidak bisa dicapai dengan tergesa-gesa dan ketidakteraturan; ini harus dilakukan secara bertahap, setiap Langkah digunakan sebagai sebuah pijakan bagi langkah berikutnya. Sifat-sifat mulia harus dipupuk di dalam rumah; setiap anggota keluarga berbagi dalam suka cita dengan yang lainnya, setiap orang mencari kesempatan untuk membantu yang lainnya. Sikap ini harus dipegang teguh, sehingga ini menjadi karakter! Bagaimana bisa sebuah mangkuk yang mulutnya menghadap ke bawah bisa terisi dengan air? Bejana ini harus dibuka untuk menerima dorongan yang baik. Belajarlah setiap hikmah dengan pembelajaran secara sistematis. Hanya dengan penerapan dan usaha akan memberikan keberhasilan. 


- Divine Discourse, Sep 21, 1960.

Selalulah ingat hubungan yang tidak terpisahkan diantara kesatuan, kesucian dan ke-Tuhan-an serta berusahalah untuk mencapainya.

No comments: