Friday, August 16, 2024

Thought for the Day - 19th May 2024 (Sunday)

Immediately after birth, as an infant, one clings to the mother's bosom and considers it as paradise. As he grows, he gets interested in education and forgets the mother. In his boyhood, one experiences this love in sports and games, in studies and recreation. After completing his education, he enters family life and immerses himself in sensual pleasures. Later, he gets interested in earning wealth and loses interest in wife and children. Later on, he loses interest even in wealth and turns his thoughts towards God. Thus, man exhibits his love for different objects at different stages in his life. Love is not something which enters your life midway. It is the Atmic Principle which is always with you at all times. You should not allow this love to change from moment to moment. You must transmute all your thoughts into expressions of love. To regard whatever actions you perform as an offering to God is the best form of sadhana. Whatever good deeds or spiritual acts you may perform, if they are not suffused with love they are worthless. 


- Divine Discourse, May 30, 1992.

It is not love that is contained in the universe; it is the universe that is contained in love.


Segera setelah lahir, bayi tersebut menempel pada dada ibunya dan menganggapnya itu sebagai surga. Ketika bayi itu tumbuh besar, dia tertarik pada pendidikan dan melupakan ibunya. Pada masa kanak-kanaknya, dia merasakan kasih ini dalam olahraga dan permainan, dalam belajar dan rekreasi. Setelah menyelesaikan pendidikannya, dia memasuki kehidupan berumah tangga dan membenamkan dirinya dalam kesenangan sensual. Kemudian, dia tertarik dalam mengumpulkan kekayaan dan kehilangan minat pada istri dan anak-anak. Kemudian, dia bahkan kehilangan minat pada kekayaan dan mengalihkan pikirannya pada Tuhan. Jadi, manusia menunjukkan kasihnya ini untuk objek-objek yang berbeda pada tahapan hidup yang berbeda. Kasih bukanlah sesuatu yang memasuki hidupmu di tengah jalan. Ini adalah prinsip atma yang selalu bersamamu sepanjang waktu. Engkau seharusnya tidak membiarkan kasih ini berubah dari satu momen ke momen berikutnya. Engkau harus mengubah semua pikiranmu menjadi ungkapan kasih. Dengan melihat apapun perbuatanmu yang engkau lakukan sebagai persembahan kepada Tuhan adalah bentuk terbaik dari sadhana. Apapun perbuatan baik atau tindakan spiritual yang engkau mungkin lakukan, jika semuanya itu tidak diliputi dengan kasih maka semuanya itu adalah tidak berguna. 


- Divine Discourse, May 30, 1992.

Bukanlah kasih yang terkandung dalam semesta; adalah semesta yang terkandung dalam kasih.

No comments: