Thursday, April 25, 2019

Thought for the Day - 22nd April 2019 (Monday)

You should be prepared to face the vicissitudes of life with firm faith in God. It is during times of difficulties that God is remembered. To confront difficulties with faith is itself a spiritual discipline. Although Rama was the son of the Emperor Dasaratha and son-in-law of King Janaka, he had to face many ordeals in life for the sake of upholding Dharma. The Pandavas went through many difficulties for the sake of adhering to righteousness and hence their name and fame remain forever. You should pray to the Lord to give you the strength to bear all troubles and face all difficulties. If you have even an atom of grace of the Lord, a mountain of troubles can be overcome. Chaitanya declared: "If a fraction of the time that is spent in worrying about wealth, provisions, wife, children, friends and business is devoted to contemplation on the feet of the Divine, one can face the messengers of death without fear and cross the Ocean of Samsara (worldly existence)!"
Engkau seharusnya siap untuk menghadapi perubahan dalam hidup dengan keyakinan yang kuat kepada Tuhan. Hanya saat waktu yang sulit saja Tuhan diingat. Menghadapi kesulitan dengan keyakinan merupakan sebuah disiplin spiritual. Walaupun Sri Rama adalah putra dari raja Dasaratha dan menantu laki-laki dari raja Janaka, namun Sri Rama harus menghadapi banyak tantangan dalam hidup untuk kepentingan dalam menjunjung tinggi Dharma. Para Pandava mengalami banyak kesulitan untuk kepentingan mengikuti kebajikan dan oleh karena itu nama dan ketenaran mereka tetap kekal. Engkau seharusnya berdoa kepada Tuhan untuk memberikanmu kekuatan untuk tahan terhadap semua masalah dan menghadapi semuanya. Jika engkau memiliki setidaknya satu atom karunia Tuhan, segunung masalahpun dapat diatasi. Chaitanya menyatakan: "Jika sebuah bagian waktu dihabiskan dalam kecemasan tentang kekayaan, persediaan, istri, anak-anak, teman, dan bisnis namun dipersembahkan dalam perenungan pada kaki padma Tuhan, maka seseorang dapat menghadapi utusan kematian tanpa rasa takut dan menyebrangi lautan Samsara (keberadaan duniawi)!" (Divine Discourse, Apr 14, 1989)

-BABA

No comments: