Monday, March 8, 2021

Thought for the Day - 4th March 2021 (Thursday)

We offer to God so many things, because it gives us pleasure. We offer flowers not because God doesn’t have flowers, but because it makes us happy. The word ‘leaf’ does not refer to tulasi or any other leaf. Our body is the leaf that is offered to God. Because this body is full of three gunas, we consider it a leaf and offer it to God. The word pushpa stands for the flower of the heart. The flowers we talk of in the context of God, do not refer to the earthly flowers which fade away. Similarly, the word ‘fruit’ is the fruit of the mind. It means that we must do our deeds without expecting any reward; and if action is done in that spirit, it becomes a holy sacrifice. Water does not mean that which is drawn from the taps. It refers to the tears of joy that spring from the depths of your heart. You should not offer leaves gathered from trees or flowers from plants in the garden or water drawn from the well or fruit got from somewhere else; but you must offer all these from the tree of your body, which is sacred, to God. 



Kita mempersembahkan banyak hal kepada Tuhan, karena itu dapat memberi kesenangan bagi kita. Kita mempersembahkan bunga kepada-Nya, bukan karena Tuhan tidak memiliki bunga, tetapi karena melalui persembahan tersebut, membuat kita menjadi bahagia. Kata 'daun' bukan sekedar mengacu pada tulasi atau daun yang lainnya. Badan jasmani kita adalah daun yang dipersembahkan kepada Tuhan. Karena badan ini penuh dengan tiga guna (tiga sifat = Satwam, Rajas, dan Tamas), kita menganggapnya sebagai daun dan mempersembahkannya kepada Tuhan. Kata pushpa (bunga) berarti bunga hati. Bunga yang kita bicarakan dalam konteks Tuhan, tidak mengacu pada bunga duniawi yang mudah layu. Demikian pula, kata 'buah' merupakan buah pikiran. Itu artinya bahwa kita harus melakukan perbuatan kita tanpa mengharapkan imbalan apa pun; dan jika tindakan dilakukan dalam semangat tersebut, maka akan menjadi korban suci. Air bukan berarti air yang diambil dari keran. Air dalam hal ini, mengacu pada air mata kegembiraan yang muncul dari lubuk hatimu. Engkau seharusnya tidak  mempersembahkan daun yang dikumpulkan dari pohon atau bunga dari tanaman di taman atau air yang diambil dari sumur atau buah yang didapat dari suatu tempat; tetapi engkau harus mempersembahkan semuanya ini yang berasal dari pohon badan-mu, yang suci, kepada Tuhan. (Ch 17, Summer Showers in Brindavan, 1972)

-BABA

 

No comments: