Dharma (the code of righteousness) lays down for men a regulatory path. Like the effulgence of the rays of the Sun, Dharma illumines the paths which men should follow for the welfare and progress of society. Among the laws of Dharma, Nyayam (fairness) is the most important. Rectitude means that one should earn his living by just means and be an example to others by fair and just living. Justness consists in making no difference between oneself and others. Whatever may happen to oneself or one's relations, whatever difficulties one may have to face, one should not swerve from the path of rectitude. Justness is like the mariner's compass. In whatever way you put it, the needle will point only towards the North. Similarly, justness reveals the Divinity in man and makes him enjoy the bliss of the Divine. Hence, the ideal human life should be one in which rectitude forms the basis for every action.
- Divine Discourse, May 14, 1984.
Dharma is the boundary, the limit that intelligence lays down for the passion, emotions, and impulses of man!
Dharma (pedoman kebajikan) menetapkan jalan yang teratur bagi manusia. Seperti halnya kilauan sinar matahari, Dharma menerangi jalan dimana manusia harus ikuti untuk kesejahtraan dan kemajuan masyarakat. Diantara hukum Dharma, Nyayam (keadilan) adalah yang paling penting. Kejujuran berarti bahwa seseorang harus mendapatkan nafkah dalam hidupnya dengan cara yang adil dan menjadi teladan bagi yang lainnya dengan hidup adil dan jujur. Keadilan berarti tidak membedakan diantara dirinya dan orang lain. Apapun yang mungkin terjadi pada dirinya atau keluarga, apapun kesulitan yang seseorang hadapi, maka seseorang tidak boleh menyimpang dari jalan kebenaran. Keadilan adalah seperti Kompas angkatan laut. Kemanapun engkau mengarahkannya, maka jarum dalam kompas hanya menunjuk arah utara. Sama halnya, keadilan mengungkapkan keilahian dalam diri manusia dan membuatnya dapat merasakan kebahagiaan Ilahi. Karena itu, hidup manusia yang ideal adalah dimana kejujuran dijadikan dasar dalam setiap perbuatan.
- Divine Discourse, 14 Mei 1984.
Dharma adalah batasan, batas yang kecerdasan tetapkan untuk nafsu, emosi dan dorongan dalam diri manusia!
No comments:
Post a Comment