- Divine Discourse, 20 April 1975.
If you pursue your spiritual discipline, while regulating your daily life and discharging your daily duties, you are bound to become the recipient of God's grace.
Tidak ada objek yang tanpa cacat atau kegagalan; tidak ada suka cita yang tidak tercampur dengan penderitaan; tidak ada perbuatan yang tidak ternoda dengan egoisme. Jadi berhati-hatilah dan kembangkan kualitas tanpa keterikatan yang akan menyelamatkanmu dari duka cita. Ramayana menanamkan sikap tanpa keterikatan yang bijaksana, valid, bernilai atau pengorbanan _(tyaga)_. Rama dengan senang hati melakukan perjalanan ke hutan sebagai sebuah pengasingan, pada saat Rama mengetahui keinginan ayah-Nya agar Dia melakukan itu; dan ingatlah bahwa Rama akan dinobatkan sebagai kaisar tepat pada saat itu oleh orang yang sama yang kemudian memerintahkan Rama untuk pergi pengasingan!
Dalam Ramayana kita melihat bahwa mereka yang memiliki kekuasaan dan hak yang penuh justru melepaskan kekuasaan itu, namun kita melihat hari ini dimana orang-orang yang tidak memiliki kekuasaan atau kewenangan, justru berebut untuk mendapatkan jabatan atau kekuasan! Kewajiban adalah Tuhan, itu adalah pelajaran yang diajarkan dalam Ramayana. Kata ‘kewajiban’ digunakan hari ini untuk merujuk pada cara yang seseorang gunakan untuk menjalankan kekuasannya. Tidak! Kewajiban adalah tanggung jawab yang engkau miliki, untuk menghormati dan menghargai serta melayani mereka dengan kemampuanmu terbaik! Engkau mungkin memiliki kebebasan untuk berjalan, mengayunkan tongkatmu di sekitarmu; namun, seseorang yang berjalan di belakangmu juga memiliki kebebasan yang sama untuk menggunakan jalan seperti yang engkau miliki! Menggunakan kebebasanmu yang tidak membatasi atau merugikan kebebasan orang lain – itu adalah kewajiban yang menjadi bentuk ibadah!
- Divine Discourse, 20 April 1975.
Jika engkau menjalankan disiplin spiritualmu, sambil mengatur hidupmu sehari-hari dan menjalankan kewajibanmu, maka engkau dipastikan menerima Rahmat Tuhan.
No comments:
Post a Comment