- Divine Discourse, Mar 20, 1977.
Sanctify the time given to you by worthy deeds, experience bliss and share it with others.
Mata selalu mencari sesuatu yang bersifat keji dan vulgar. Sekalipun berbahaya bagi hidup dan tubuhnya sendiri, para pengendara mobil akan menatap poster-poster cabul yang mengiklankan sebuah film. Oleh karena itu, mata harus tetap dijaga agar tidak merusak pikiran dan juga tubuh manusia. Sedangkan telinga sangat suka mendengarkan skandal dan hal-hal yang bersifat cabul. Telinga tidak akan menarikmu untuk mendengarkan ceramah yang sangat membantumu dalam perkembangan spiritualmu. Bahkan jika engkau mendapat kesempatan mendengarkan ceramah, maka telinga menghalangimu dengan membuat sakit kepala. Namun ketika seseorang menyampaikan cacian atau makian tentang orang lain maka kedua telinga akan memberikan perhatian yang maksimal. Lidah sangatlah berbahaya jika tidak dikendalikan dan dijaga, karena lidah bisa menyampaikan skandal dan menciptakan hasrat untuk mencicipi sesuatu. Hampir mustahil untuk menuntun lidah untuk melakukan japa dan dhyana (pengulangan nama suci dan meditasi), bagaimanapun indahnya nama suci Tuhan. Ketika mata, telinga dan lidah dikendalikan dan digunakan untuk peningkatan diri, maka pikiran dan tangan juga dapat dengan mudah untuk dikendalikan. Jadi ketika manusia menyadari dirinya maka tidak perlu bertanya dimana Tuhan bersemayam. Tuhan bersemayam di dalam hati manusia yang suci, bersinar dengan terang dalam kemegahan kebijaksanaan, kekuasaan dan kasih-Nya.
- Divine Discourse, 20 Maret 1977.
Sucikan waktu yang diberikan padamu dengan perbuatan baik, alami kebahagiaan dan berbagi kebahagiaan itu dengan yang lain.
No comments:
Post a Comment