Monday, April 14, 2025

Thought for the Day - 14th April 2025 (Monday)



God is not an external contrivance or convenience like the air cooler. He is the Antaryamin, the Inner Director, the Inner Reality, the Unseen Basis on which all this seeable world is built. He is like the fire-principle that is latent in wood, which can be made manifest when one piece is rubbed vigorously against another. The heat that is produced consumes the wood in the fire! Satsang (Company of the good and the godly) makes you meet with other souls (individuals) of a like nature, and creates the contact that manifests the inner fire. Satsang means meeting the Sat, the Sat which is spoken of while extolling God as Sat-Chit-Ananda. Sat is the Existence Principle, the 'IS' that is the basic truth of the Universe. Align with the Truth, the Sat in you, the Satya (reality) on which the mitya (false) is imposed by minds that do not see light. By dwelling in that Sat, the flame is lit, light dawns, darkness flees and Jnana-bhaskara (the Sun of Realisation) rises. 


- Divine Discourse, 10 Mei 1969.

We must acquire the company of Godly thoughts, and thereby, the company of God Himself

 

Tuhan bukanlah alat atau kenyamanan bersifat ekternal seperti pendingin ruangan. Tuhan adalah Antaryamin yaitu pengarah batin, realitas batin, dasar yang tidak terlihat dimana seluruh dunia yang dapat dilihat ini dibangun diatasnya. Tuhan adalah seperti prinsip api dimana bersifat terpendam dalam kayu dan dapat menghasilkan api ketika satu kayu digosokkan dengan kayu lain dengan kuat. Panas yang dihasilan membakar kayu dalam api! Satsang (pergaulan suci) membuatmu bertemu dengan jiwa-jiwa lain (individu) lain yang memiliki sifat yang sama dan menciptakan keterhubungan yang mewujudkan api di dalam batin. Satsang berarti bertemu dengan Sat, Sat yang dibicarakan saat sedang memuliakan Tuhan sebagai Sat-Chit-Ananda. Sat adalah prinsip dari keberadaan yang merupakan kebenaran mendasar dari semesta. Selaraskan diri dengan kebenaran yaitu Sat yang ada di dalam dirimu, Satya (kenyataan sejati) agar tidak terperangkap oleh mitya (khayalan) yang diciptakan oleh pikiran yang tidak tercerahkan oleh cahaya. Dengan merenung pada Sat itu, maka nyala api itu dihidupkan, cahaya mulai muncul, kegelapan lenyap dan Jnana-bhaskara (matahari kenyataan diri sejati) muncul. 


- Divine Discourse, 10 Mei 1969.

Kita harus memperoleh pergaulan suci, dan dengan demikian mendapatkan pergaulan dengan Tuhan sendiri

No comments: