Once a wealthy man decided to go on a pilgrimage of sacred places. To escape the trouble of carrying too much luggage, he tied only very essential items in a bedroll and embarked on his journey. As the saying goes, ‘less luggage, more comfort makes travel a pleasure’, he could conveniently see all the sacred places of pilgrimage such as Kashi, Mathura, Brindavan, etc. During the day, he saw many temples, worshipped beautiful idols of various deities in them, took bath in sacred rivers and performed various acts of merit. After spending the whole day thus, he became tired at night and lay down on his bed to sleep. But he did not get even a wink of sleep. Though he performed noble deeds at physical level, he did not attain mental peace. What was the reason? The reason was that there were numerous bedbugs in the bed he brought with him. Due to the biting of these bedbugs, he could not get any sleep at night. The same is the condition of man today. At physical level, he has amassed many comforts and conveniences and appears to be quite happy. But he harbours within himself the bedbugs of bad qualities, evil thoughts and wicked motives which destroy his peace. As long as he gives room to negative feelings and thoughts, he cannot attain peace.
- Divine Discourse, Jun 24, 1996.
Peace is not available in the world outside. Outside, there are only pieces! True peace is that which comes from within you.
Suatu hari seorang yang kaya memutuskan untuk pergi melakukan perjalanan mengunjungi tempat-tempat suci. Untuk bebas dari masalah membawa begitu banyak barang bawaan maka dia memutuskan hanya mengikat barang-barang yang sangat penting pada kasur gulung dan memulai perjalanannya. Seperti kata pepatah, ‘sedikit barang bawaan, membuat perjalanan menjadi lebih nyaman dan menyenangkan’, dia dapat dengan nyaman mengunjungi semua tempat-tempat suci seperti Kashi, Mathura, Brindavan, dsb. Pada siang hari, dia mengunjungi banyak tempat suci, memuja arca perwujudan Tuhan yang indah ada di sana, mandi di sungai-sungai yang suci dan melakukan berbagai tindakan yang luhur. Setelah menghabiskan sepanjang hari seperti itu, dia merasa letih di malam hari dan berbaring untuk tidur. Namun dia tidak bisa tidur sedetikpun. Walaupun dia telah melakukan perbuatan yang luhur di level fisik, namun dia tidak mendapatkan kedamaian di level batin. Apa alasannya? Alasannya ada banyak kutu busuk di dalam kasur gulung yang dia bawa. Karena digigit oleh kutu busuk itu, dia tidak bisa tidur di malam hari. Keadaan yang sama terjadi pada manusia saat sekarang. Pada level fisik, manusia telah mengumpulkan banyak kenyamanan dan kemudahan yang kelihatannya menjadi begitu bahagia. Namun, manusia menyimpan dalam dirinya kutu busuk berupa sifat-sifat buruk, pikiran jahat dan niat jahat yang mana menghancurkan kedamaiannya. Selama manusia memberikan ruang bagi perasaan dan pikiran negatif maka manusia tidak bisa mencapai kedamaian.
- Divine Discourse, 24 Juni 1996.
Kedamaian tidak tersedia di dunia luar. Hanya ada kepingan saja di dunia luar! Kedamaian sejati muncul dari dalam dirimu.
No comments:
Post a Comment