Body is a combination of five elements, and the mind is merely a bundle of thoughts. One should neither be attached to the body nor follow the vagaries of the mind. Drive away the evil qualities of kama, krodha, lobha, moha, mada and matsarya (desire, anger, greed, infatuation, pride and jealousy) and manifest your inner peace and bliss. Instead of developing peace and bliss, man is destroying them. He is giving scope to unrest even in trivial matters. Neither ashanti (unrest) nor prashanti (supreme peace) are acquired from outside. People say, “I want peace.” Where is peace? Is it present outside? If peace were to be found outside, people would have bought it by spending any amount of money. But outside, we find only pieces! The real peace is within! Whether you boil it hard or dilute it with water, milk remains white. White symbolises purity. Like the consistency in milk, your heart should always remain pure, bright and peaceful in spite of trials and tribulations!
- Divine Discourse, Jan 14, 2005
We should subdue sorrow, keep the evil qualities of anger, hatred and jealousy under check and manifest our innate bliss!
Tubuh adalah gabungan dari lima unsur, dan pikiran hanyalah kumpulan dari ide atau gagasan. Seseorang harusnya tidak terikat pada tubuhnya dan tidak mengikuti gejolak pikiran. Usir sifat-sifat jahat seperti kama, krodha, lobha, moha, mada dan matsarya (keinginan, kemarahan, ketamakan, kegilaan, kesombongan dan iri hati) serta mewujudkan kedamaian dan kebahagiaan batinmu. Bukannya mengembangkan kedamaian dan kebahagiaan, manusia saat sekarang sedang menghancurkan keduanya. Manusia memberikan ruang bagi kegelisahan bahkan untuk hal-hal yang bersifat sepele. Keduanya yaitu ashanti (kegelisahan) dan juga prashanti (kedamaian tertinggi) tidak diperoleh dari dunia luar diri. Orang-orang berkata, “aku ingin damai.” Dimana kedamaian itu? Apakah ada di luar diri? Jika kedamaian dapat ditemukan di luar diri, manusia akan membeli kedamaian dengan mengeluarkan banyak uang. Namun kita hanya menemukan kepingan di luar diri! Kedamaian sejati ada di dalam diri! Susu tetaplah putih, apakah engkau merebusnya atau mengencerkannya dengan air. Putih adalah lambang dari kesucian. Seperti halnya konsistensi pada susu, hatimu juga harus selalu tetap murni, cemerlang dan penuh kedamaian meskipun menghadapi cobaan dan penderitaan!
- Divine Discourse, 14 Januari 2005
Kita harus mengatasi penderitaan, mengendalikan sifat-sifat jahat seperti amarah, benci, dan iri hati serta mewujudkan kebahagiaan dalam diri kita!

No comments:
Post a Comment