Wednesday, April 2, 2025

Thought for the Day - 2nd April 2025 (Wednesday)


 
The eye ever seeks the vile and the vulgar. Notwithstanding the danger to his own life and body, the motorist will stare at obscene posters advertising a movie film. The eye must be held in check so that it may not ruin the mind as well as the body of man. The ear craves for scandal and salacious stuff. It does not persuade you to attend discourses that can really help in your spiritual development. Even if you chance to attend any, the ear dissuades you by giving you a headache. But when someone pours abuse on another, the two ears attain maximum concentration. The tongue is doubly dangerous unless held in check, for it speaks scandal and creates a craving for taste. It is well nigh impossible to lead the tongue towards the path of japa and dhyana (spiritual recitations and meditation), however sweet be the Name of the Lord. When the eye, ear and tongue are under control and capable of being used for self-improvement, the mind and the hand can also easily be held in check. Thus when man realises himself, there is no need to inquire where God dwells. He dwells in the pure heart of man, clearly shining in His innate splendour of Wisdom, Power and Love.


- Divine Discourse, Mar 20, 1977.

Sanctify the time given to you by worthy deeds, experience bliss and share it with others.



Mata selalu mencari sesuatu yang bersifat keji dan vulgar. Sekalipun berbahaya bagi hidup dan tubuhnya sendiri, para pengendara mobil akan menatap poster-poster cabul yang mengiklankan sebuah film. Oleh karena itu, mata harus tetap dijaga agar tidak merusak pikiran dan juga tubuh manusia. Sedangkan telinga sangat suka mendengarkan skandal dan hal-hal yang bersifat cabul. Telinga tidak akan menarikmu untuk mendengarkan ceramah yang sangat membantumu dalam perkembangan spiritualmu. Bahkan jika engkau mendapat kesempatan mendengarkan ceramah, maka telinga menghalangimu dengan membuat sakit kepala. Namun ketika seseorang menyampaikan cacian atau makian tentang orang lain maka kedua telinga akan memberikan perhatian yang maksimal. Lidah sangatlah berbahaya jika tidak dikendalikan dan dijaga, karena lidah bisa menyampaikan skandal dan menciptakan hasrat untuk mencicipi sesuatu. Hampir mustahil untuk menuntun lidah untuk melakukan japa dan dhyana (pengulangan nama suci dan meditasi), bagaimanapun indahnya nama suci Tuhan. Ketika mata, telinga dan lidah dikendalikan dan digunakan untuk peningkatan diri, maka pikiran dan tangan juga dapat dengan mudah untuk dikendalikan. Jadi ketika manusia menyadari dirinya maka tidak perlu bertanya dimana Tuhan bersemayam. Tuhan bersemayam di dalam hati manusia yang suci, bersinar dengan terang dalam kemegahan kebijaksanaan, kekuasaan dan kasih-Nya.


- Divine Discourse, 20 Maret 1977.

Sucikan waktu yang diberikan padamu dengan perbuatan baik, alami kebahagiaan dan berbagi kebahagiaan itu dengan yang lain.

No comments: