Wednesday, April 9, 2025

Thought for the Day - 9th April 2025 (Wednesday)



In the Kali Age, man has acquired great fame, riches and comforts, but he lacks peace and a sense of security. The reason for this sorrow is the lack of patience and sympathy amongst the members of the family living in a house. Why does man lack these two qualities? The rise in selfishness and the use of intelligence for one’s own self-interest has brought about this decline. These two values are not seen in any family today. Because of this, they remain steeped in worries from dawn to dusk. There is no unity or coordination amidst the sons of a family. Therefore, each goes his own way and, though born as a human being, leads a life worse than that of animals. In fact, animals are better as they have a reason and a season. Man has become selfish and he no more thinks of contributing to others’ happiness. Patience and sympathy are like life forces for a man. A man without these can be considered lifeless. Having acquired a number of degrees and having amassed wealth, what has man really achieved? What every man in a family should aspire to achieve are the two virtues of patience and sympathy. 


- Divine Discourse, Oct 02, 2000.

Let love be enthroned in your heart. Then, there will be sunshine and cool breeze and gurgling waters of contentment, feeding the roots of faith



Di jaman kali ini, manusia telah mendapatkan ketenaran, kekayaan dan kenyamanan yang luar biasa, namun manusia kurang adanya kedamaian dan rasa aman. Alasan dari penderitaan ini adalah kurangnya kesabaran dan simpati diantara anggota keluarga yang tinggal dalam rumah. Mengapa manusia kurang dengan dua kualitas itu? Hal ini disebabkan karena meningkatnya sifat mementingkan diri sendiri dan penggunaan kecerdasan untuk kepentingan diri telah membawa pada kemerosotan ini. Kedua nilai-nilai luhur ini tidak terlihat di dalam keluarga manapun saat sekarang. Karena alasan ini maka manusia tetap dihantui oleh kecemasan dari pagi hingga sore hari. Tidak adanya persatuan atau koordinasi diantara anak-anak yang ada dalam keluarga. Maka dari itu, setiap anak mengambil jalannya masing-masing dan walaupun lahir sebagai manusia namun menjalani hidup yang lebih buruk daripada hidup binatang. Sebagai faktanya, binatang adalah lebih baik karena binatang memiliki alasan dan musim. Manusia telah menjadi egois dan tidak ada perhatian lagi untuk memberikan sumbangsih bagi kebahagiaan orang lain. Kualitas seperti kesabaran dan simpati adalah seperti kekuatan hidup bagi manusia. Seorang manusia tanpa adanya dua kualitas ini dapat dianggap sebagai yang tidak bernyawa. Setelah memperoleh beberapa gelar kesarjanaan dan memiliki kekayaan yang melimpah, apa sebenarnya yang telah dicapai oleh manusia? Apa yang harus menjadi cita-cita dari setiap orang dalam keluarga adalah untuk mencapai dua kualitas luhur yaitu kesabaran dan simpati. 


- Divine Discourse, 02 Oktober 2000.

Biarkan kasih bersemayam di dalam hatimu. Kemudian, akan ada sinar matahari dan angin yang sepoi-sepoi serta gemericik air rasa syukur yang menyuburkan akar-akar keyakinan.

No comments: