Tuesday, January 17, 2017

Thought for the Day - 17th January 2017 (Tuesday)

All the diseases which afflict a person are the result of agitations in the mind. The enormous growth of disease in the world today is due to the loss of peace of mind. The mind has three kinds of capabilities. One is Anekagrata (a wandering mind). Another is Sunyata (vacancy, emptiness) and the third is Ekagrata (single-pointed concentration). Sunyata is the state in which the mind goes to sleep when something edifying is being said. The mind is unresponsive to what is good and beneficial. Such a state of mind is called Tamasic (slothful). It is the blindness of ignorance. Anekagrata is an equally undesirable mental state. It too is degrading; the mind is like the turbulent Ganga. It has to be restrained by the use of brakes, as in a fast-moving vehicle. Dhyana (meditation) is the brake devised for the control of the mind. For one-pointed concentration, peace is most essential.


Semua penyakit yang menimpa seseorang adalah hasil dari gejolak dalam pikiran. Pertumbuhan penyakit yang sangat hebat pada hari ini disebabkan oleh hilangnya kedamaian dalam pikiran. Pikiran memiliki tiga jenis kemampuan. Pertama adalah Anekagrata (pikiran yang mengembara). Yang kedua adalah Sunyata (kekosongan) dan yang ketiga adalah Ekagrata (perhatian pada satu titik). Sunyata adalah keadaan dimana pikiran tidur ketika sesuatu moralitas dikatakan. Pikiran tidak responsif pada apa yang baik dan bermanfaat. Keadaan pikiran yang seperti itu disebut Tamasik (malas). Ini adalah bentuk kebutaan dari kebodohan. Anekagrata adalah sama dengan keadaan mental yang tidak diinginkan dan juga bersifat merendahkan; pikiran adalah seperti sungai Ganga yang bergolak. Pikiran ini harus dikendalikan dengan menggunakan rem seperti halnya kendaraan yang bergerak cepat. Dhyana (meditasi) adalah rem yang dirancang untuk mengendalikan pikiran. Untuk perhatian pada satu titik maka kedamaian adalah yang paling mendasar. (Divine Discourse Jan 14, 1988)

-BABA

No comments: