Friday, October 11, 2019

Thought for the Day - 1st October 2019 (Tuesday)

The Dasara festival honours the victory of the devas (God) over the asuras (demons) - the forces of righteousness over the forces of evil. They won because Parashakthi (the dynamic aspect of Divinity), the Power that has elaborated God into all this variety and beauty, came to give them succour and fight on their behalf. Holy company such as this helps to arouse the desire to know oneself, to know the true nature of the world around us and to know how to discover and experience the unity of both, expressed as the vedic dictum, ‘That-thou-art’. It is through the subtle influence of the company into which he was inducted that Narada, the son of a maid, was transformed into the foremost practitioner and exponent of Bhakti-marga (path of devotion); that Valmiki, a highway robber, was transmuted into a great sage and foremost amongst poets; and that many sinners were shown the path of repentance and redemption. 


Perayaan suci Dasara adalah untuk menghormati kemenangan para Dewa melawan raksasa – kekuatan kebajikan menang melawan kekuatan kejahatan. Kebajikan menang karena Parashakthi (aspek dinamis dari Tuhan), kekuatan yang menjelaskan Tuhan dalam semua jenis dan keindahan-Nya, datang untuk memberikan mereka pertolongan dan berjuang atas nama mereka. Pergaulan suci yang seperti ini membantu untuk membangunkan keinginan untuk mengetahui jati diri yang sesungguhnya, untuk mengetahui sifat yang sesungguhnya dari dunia di sekitar kita dan untuk mengetahui bagaimana menemukan dan mengalami kesatuan dari keduanya seperti yang dinyatakan dalam Weda, ‘Tat Twam Asi’ – aku dan Engkau adalah satu. Melalui pengaruh halus dari pergaulan yang merubah seorang Narada, putra dari seorang pembantu, diubah menjadi pelaksanaan dan contoh dari Bhakti-marga (jalan bhakti) yang terkemuka; dimana seorang Walmiki, merupakan dulunya seorang perampok jalanan diubah menjadi seorang Resi yang agung dan paling terkemuka diantara para pujangga; dan banyak lagi mereka yang berdosa ditunjukkan jalan penyesalan dan pertobatan. - Divine Discourse, Sep 26, 1965

-BABA

No comments: