Friday, October 11, 2019

Thought for the Day - 2nd October 2019 (Wednesday)

Every child’s life is greatly influenced by parents’ qualities. The loving care of mother Jijabai made Shivaji a great warrior. Gandhi became a Mahatma because of his pious mother Putlibai. Putlibai observed a strict vow wherein she would wait for the cooing of the cuckoo before having food. One day, she waited for a very long time for the cuckoo’s call without taking food. The young Gandhi could not bear to see his mother fasting for such a long time. Hence, he went out of the house and imitated a cuckoo’s coo. Then he came inside and said, "Mother, please take your food now, as we heard the cuckoo." Unable to contain her grief that her son lied, she slapped Gandhi and cried, "What sin did I commit that a liar should be born to me!" Gandhi immediately repented and prayed for her forgiveness. He pledged that he would never utter a lie, and lived for truth until the end. 


Setiap kehidupan seorang anak adalah sangat dipengaruhi oleh kualitas dari orang tuanya. Kepedulian kasih sayang dari ibu Jijabai membuat Shivaji menjadi seorang pejuang yang hebat. Gandhi menjadi seorang Mahatma karena ibunya yang mulia yaitu ibu Putlibai. Putlibai menjalankan sebuah disiplin yang ketat dimana beliau akan menunggu bunyi burung tekukur sebelum makan. Pada suatu hari, ibu Putlibai menunggu sangat lama sekali untuk bunyi burung tekukur itu sampai tidak makan. Gandhi kecil tidak tahan melihat ibunya berpuasa dalam jangka waktu yang lama. Karena itu, Gandhi keluar dari rumah dan menirukan suara burung tekukur itu. Kemudian Gandhi masuk ke dalam rumah dan berkata kepada ibunya, "Ibu, silahkan makan sekarang karena kita telah mendengar bunyi burung itu." Karena tidak mampu menahan kesedihan karena anaknya berbohong, Ibu Putlibai menampar Gandhi dan menangis, "Apa dosa yang telah aku lakukan sehingga seorang pembohong lahir dari rahimku!" Gandhi dengan segera menyesal dan memohon maaf mendalam kepada ibunya. Gandhi bersumpah bahwa dia tidak akan pernah lagi mengucapkan kebohongan, dan hidup untuk kebenaran sampai akhir hayat.  - Divine Discourse, Nov 23, 2003

-BABA

No comments: