Wednesday, March 11, 2020

Thought for the Day - 10th March 2020 (Tuesday)

When a lamp is lit in the temple, remember, it is not the temple or the deity that needs illumination, it is the worshipper. The material temple of stone and mortar might be lit up by means of a few bulbs and lamps, but really speaking, everyone is a moving temple with the Lord installed in the shrine of the heart. That shrine must shine, bright and clear. Now, it is plunged in the darkness of falsehood, injustice, cruelty and pride. The act of ‘lighting up’ symbolises illumination of the heart, destruction of the darkness of egoism and ignorance, so that the Lord might be revealed in all His Glory. The trouble is that even though knowledge is growing fast in all fields, wisdom is lagging. People are slaves of passion and pride, and are infected with envy, cynicism and conceit everywhere. They let their mind drag them wherever it wills! Control of the mind can be achieved through spiritual discipline and training! 


Ketika sebuah pelita dinyalakan di tempat suci, ingatlah bahwa bukan tempat suci atau perwujudan Tuhan yang membutuhkan penerangan, namun ini adalah untuk para bhakta yang datang. Material penyusun tempat suci seperti batu dan campuran semen dapat diterangi dengan cahaya bola lampu, namun berbicara yang sebenarnya, setiap orang adalah tempat suci yang bergerak dengan Tuhan bersemayam di dalam hati yang suci. Tempat suci di dalam diri harus bersinar, terang dan jelas. Saat sekarang tempat suci di dalam hati dalam keadaan gelap dengan kebohongan, ketidakadilan, kekejaman, dan kecongkakan. Tindakan ‘menyalakan’ adalah simbol dari menerangi hati, menghilangkan kegelapan dari egoisme dan kebodohan, sehingga Tuhan dapat diungkap dengan seluruh kemuliaan-Nya. Masalahnya adalah walaupun pengetahuan berkembang begitu cepat di berbagai bidang, kebijaksanaan masih tertinggal. Manusia menjadi budak dari nafsu dan kesombongan, dan terinfeksi dengan iri hati, sinisme, dan kesombongan dimana-mana. Mereka membiarkan pikiran menyeret mereka ke mana saja semaunya! Pengendalian pikiran dapat dicapai melalui disiplin dan latihan spiritual! (Divine Discourse Jul 18, 1961)

-BABA

No comments: