Saturday, March 28, 2020

Thought for the Day - 26th March 2020 (Thursday)

Prayers of the noble and virtuous act as an invitation even for the advent of the Lord. In the external world, when common people need conveniences, they approach authorities and request them. Similarly, in the internal realm, when there is no possibility of achieving and acquiring devotion, charity, peace and truth, noble and virtuous, who yearn for these to grow, pray to the Lord. Then, listening to their prayers, He Himself comes and showers His grace. This fact is well known. Many would have read in the Ramayana and Bhagavata - Didn’t Rama and Krishna incarnate because the Lord heeded the prayers of sages? Even Saint Ramakrishna, though divinely-born, prayed to Goddess Kali to send someone who could preach to the whole world, the code of conduct (dharma) that would uproot injustice and selfishness. Hence, prayers should be offered again and again for the fulfilment of this task without becoming desperate and giving up, if they don’t yield results immediately. 


Doa dari orang-orang yang mulia dan suci adalah sebuah undangan untuk kedatangan Tuhan. Di dunia luar, ketika orang-orang memerlukan kesenangan hidup maka mereka mendekati yang berkuasa dan meminta kepada mereka. Prosedur yang sama juga berlaku di dalam dunia batin, ketika tidak ada kemungkinan untuk mencapai dan memperoleh bhakti, kemurahan hati, kedamaian dan kebenaran, mereka yang mulia dan suci yang merindukan semuanya ini tumbuh akan berdoa kepada Tuhan di dalam diri mereka. Tuhan mendengarkan doa-doa mereka, dan Tuhan sendiri hadir dan mencurahkan karunia-Nya. Hal ini adalah fakta yang diketahui banyak orang. Banyak yang sudah membacanya dalam Ramayana dan Bhagavata – bukankah Rama dan Krishna mengambil inkarnasi karena Tuhan menanggapi doa dari para orang suci? Bahkan orang suci seperti Ramakrishna yang lahir secara ilahi, berdoa kepada Ibu Dewi Kali agar mengirimkan seseorang yang dapat berkhotbah ke seluruh dunia, mengajarkan pedoman perilaku (dharma) yang akan menumbangkan ketidakadilan dan egoisme. Karena itu, berdoalah secara terus menerus kepada Tuhan agar tujuan dari tugas ini dapat tercapai dan tanpa menjadi menyerah serta putus asa, jika doa tersebut belum terjawab dengan segara. (Prema Vahini, Ch 70)

-BABA

No comments: