Saturday, March 28, 2020

Thought for the Day - 28th March 2020 (Saturday)

People say that service to humanity (manava-seva) is service to God (Madhava-seva). That is a true statement. But mere repetition of the slogan is useless if service is done without faith in the divinity of people and with an eye on name and fame and the fruits of one’s action. Whatever actions one undertakes, if one constantly has as companion the contemplation of the Lord, and if one has faith in the essential divinity of people, then the statement is justified. Without thoughts of God, how can service to God originate? All such talk is mere show. I won’t agree to that. Instead, whatever is done with the Lord in mind, along the path of truth and according to aspects of dharma, has to be considered as selfless service (seva) to the Lord. In fact, those who are immersed in the uninterrupted contemplation of the Lord need not do any other task at all. The fruit of their prayer itself can make the world holy. However, all can’t be thus engaged, so try to prepare for that stage by purifying the mind and diminishing desires. 


Orang-orang berkata bahwa pelayanan kepada umat manusia (manava-seva) adalah pelayanan kepada Tuhan (Madhava-seva). Itu adalah pernyataan yang benar. Namun hanya mengulangi slogan itu saja adalah tidak ada gunanya jika pelayanan dilakukan tanpa keyakinan pada keilahian dalam diri setiap orang dan dengan pandangan akan nama dan hasil dari perbuatan. Apapun perbuatan yang seseorang lakukan, jika teman yang secara terus menerus menyertaimu adalah perenungan kepada Tuhan, dan jika seseorang memiliki keyakinan pada hakikat keilahian manusia, maka pernyataan pelayanan kepada manusia adalah pelayanan kepada Tuhan adalah benar. Tanpa pikiran tentang Tuhan, bagaimana dapat muncul pelayanan kepada Tuhan? Semua perkataan itu hanya menjadi sebuah pamer saja. Aku tidak akan setuju dengan hal itu. Sebaliknya, apapun yang dilakukan dengan Tuhan di dalam pikiran, sepanjang jalan kebenaran dan sesuai dengan aspek dharma, harus dianggap sebagai pelayanan tanpa mementingkan diri sendiri (seva) kepada Tuhan. Sejatinya, mereka yang tenggelam dalam perenungan yang tidak terputus pada Tuhan tidak perlu melakukan tugas yang lainnya. Buah dari doa mereka saja dapat membuat dunia menjadi suci. Bagaimanapun juga, tidak semua orang dapat melakukan hal itu, jadi cobalah untuk mempersiapkan dirimu untuk tahapan itu dengan menyucikan pikiran dan mengurangi keinginan. (Prema Vahini, Ch 71)

-BABA

No comments: