Wednesday, January 13, 2021

Thought for the Day - 5th January 2021 (Tuesday)

Divinity is present in everyone in an unmanifested form. Every man is the embodiment of the Divine Sat-Chit-Ananda (Being-Awareness-Bliss). This has been described categorically in the Bhagavad Gita. As God is the embodiment of love, man is also an embodiment of love. But man today does not manifest it fully and properly because of his selfishness and self-centredness. Though humanity has advanced considerably in the material and scientific spheres, it has gone down grievously morally and spiritually. Selfishness is predominant in every action. Behind every thought and every word, self-interest is prominent. It is only when this selfishness is eradicated can Divinity reveal itself. In rendering Seva (service), there should be a recognition of the omnipresence of the Divine in all human beings. Men have not developed the spirit of Tyaga (sacrifice) or aversion to Bhoga (sensual pleasures). True service calls for a spirit of sacrifice. Sacrifice has been declared to be the only means to achieve immortality. 



Ketuhanan ada di dalam setiap orang dalam bentuk yang tidak berwujud. Setiap manusia adalah perwujudan dari ketuhanan yaitu Sat-Chit-Ananda (kebenaran – kesadaran - kebahagiaan). Hal ini telah dijabarkan secara jelas dalam Bhagavad Gita. Karena Tuhan adalah perwujudan dari cinta-kasih, manusia juga adalah perwujudan dari cinta-kasih. Namun manusia saat sekarang tidak mewujudkannya secara penuh dan tepat karena sifat mementingkan dirinya sendiri. Meskipun umat manusia telah berkembang pesat dalam bidang materi dan pengetahuan, namun manusia jatuh secara menyedihkan dalam moral dan spiritual. Sifat mementingkan diri sendiri telah mendominasi di dalam setiap perbuatan. Dibelakang setiap pikiran dan perkataan, sifat mementingkan diri sendiri sangat menonjol. Hanya ketika sifat mementingkan diri sendiri ini dihilangkan maka sifat ketuhanan dapat terungkap dengan sendiri. Dalam melakukan pelayanan (seva), disana harus ada kesadaran akan kehadiran Tuhan di dalam semua manusia. Manusia belum mengembangkan semangat pengorbanan (tyaga) atau keengganan terhadap Bhoga (kesenangan sensual). Pelayanan yang sejati membutuhkan semangat pengorbanan. Pengorbanan telah disebutkan sebagai satu-satunya sarana untuk mencapai keabadian. (Divine Discourse, Mar 23, 1989)

-BABA

 

No comments: