Thursday, September 10, 2020

Thought for the Day - 8th September 2020 (Tuesday)

You know that the dream world is a fantastic world of nonsense, where fifty years are compressed into five minutes and where weird incidents and things are taken as actually present and experienced. But let Me tell you that from the stage of Realisation, even the waking stage, when you analyse the dreams and declare them as invalid, is equally without validity. Therefore, have a sense of values, rather a scale of values; give everything, everyone, its worth or their worth, not a whit more. Five sheaths encase the Atma and hide its splendour from revealing itself. Make all these pure and shining. The physical sheath (annamaya kosa) must be purified by good, clean, pure food; the vital sheath (pranamaya kosa) by calm, steady breathing and an equanimous temper; the mental sheath (manomaya kosa) by holy thoughts and emotions, untouched by attachment to senses or unaffected by joy or grief; the wisdom sheath (vijnanamaya kosa) by contemplation of the reality; and the bliss sheath (anandamaya kosa) by getting immersed in the ecstasy of God-realisation. 



Engkau mengetahui bahwa dunia mimpi adalah sebuah dunia fantasi yang tidak masuk akal, dimana waktu lima puluh tahun disingkat menjadi lima menit dan dimana kejadian-kejadian yang aneh terjadi seolah-olah benar-benar ada dan dialami. Namun, biarkan Aku mengatakan kepadamu bahwa dari tahap kesadaran, bahkan tahap terjaga ketika engkau menganalisa mimpi dan menyatakan mimpi tersebut tidaklah valid, sama saja tanpa validitas. Maka dari itu, milikilah sebuah rasa akan nilai, lebih tepatnya ukuran akan nilai; berikan kepada semuanya, setiap orang, terhadap nilainya. Lima lapisan yang membungkus Atma dan menyembunyikan keagungannya agar tidak terlihat. Buatlah semua keagungan ini murni dan bersinar. Lapisan fisik (annamaya kosa) harus disucikan dengan makanan yang baik, murni dan suci; lapisan vital (pranamaya kosa) dengan pernafasan yang tenang serta temperamen yang seimbang; lapisan mental (manomaya kosa) dengan pikiran dan emosi yang suci, tidak tersentuh dengan keterikatan pada indera atau tidak terpengaruh oleh suka dan duka cita; lapisan kebijaksanaan (vijnanamaya kosa) dengan perenungan pada kenyataan yang sejati; dan lapisan kebahagiaan (anandamaya kosa) dengan tenggelam ke dalam suka cita kesadaran Tuhan. (Divine Discourse, Feb 26, 1961)

-BABA


No comments: