Saturday, August 11, 2018

Thought for the Day - 8th August 2018 (Wednesday)

When a person dies, his property and assets remain at home; they do not go with him. Their relatives cannot also go; only the good or the bad name they have earned lasts here. So you must live in such a way that posterity will remember you with gratitude and joy. To lead the good life, constant prompting from the God within is a great help. That inspiration can be got only by constantly reciting the Lord's Name and calling on the inner springs of Divinity. The Name is so valuable an instrument to win His Grace, to realise His Presence, to picture His Form, and to remember His Glory. Even if it is repeated from the heart once in the morning, and once in the evening, that will make the griham (home) a griham, instead of a guha (cave). Remember how happy, contented and carefree were the great saints who revelled in that Name - Jayadeva, Tukaram, Kabir, Surdas, Tulsidas, or Ramakrishna.


Ketika seseorang meninggal, kekayaan dan asetnya masih tetap di rumah; semuanya itu tidak ikut pergi dengannya. Kerabat mereka juga tidak ikut pergi; hanya nama baik atau nama buruk yang mereka dapatkan akan ikut. Jadi engkau harus hidup sedemikian rupa agar anak cucu akan mengingatmu dengan rasa syukur dan suka cita. Untuk menjalani hidup yang baik, dorongan secara terus menerus dari Tuhan dari dalam diri adalah sebuah bantuan yang sangat besar. Inspirasi itu hanya bisa didapat melalui pengulangan nama suci Tuhan secara teratur dan memanggil sumber keilahian di dalam diri. Nama adalah sangat bernilai sebagai sebuah alat untuk mendapatkan karunia-Nya, menyadari kehadiran-Nya, menggambarkan wujud-Nya dan mengingat kemuliaan-Nya. Walaupun jika nama ini diulang dari hati hanya sekali di pagi hari dan sekali di sore hari, itu akan membuat griham (rumah) sebuah griham, bukannya sebuah guha (gua). Ingatlah betapa bahagia, senang dan riang para orang-orang suci yang tenggelam dalam kebahagiaan dalam nama itu, seperti - Jayadeva, Tukaram, Kabir, Surdas, Tulsidas, atau Ramakrishna. (Sathya Sai Speaks, Vol 6, Ch 27)

-BABA

No comments: