Friday, May 22, 2020

Thought for the Day - 22nd May 2020 (Friday)

Spiritual learning (vidya) instructs you to remember yourself first. After transforming yourself, try to reform others: that is the advice offered by spiritual knowledge. The delusive attachment to the objective world can be uprooted by means of selfless service rendered as worship to the Lord. Devotion to the motherland, love of the motherland — these are to be reckoned as far less than love and devotion towards all mankind. Genuine spiritual devotion (bhakti) is characterised by love for all, at all times, everywhere. The characteristic of nature is “to manifest as manifold”; the characteristic of the Divine is “to absorb into unity”. So, those who dislike or hate another or demean and denigrate another are indeed fools, for they thereby dislike, hate, demean or denigrate only themselves! But they are unaware of this truth. Spiritual knowledge instructs one to become established in this truth and demonstrate the underlying Divinity. 


Pembelajaran Spiritual (vidya) mengajarkanmu untuk mengingat dirimu sendiri terlebih dahulu. Setelah merubah dirimu sendiri, cobalah untuk memperbaiki yang lainnya: itu adalah nasihat yang diberikan oleh pengetahuan spiritual. Keterikatan delusif (bersifat khayal) pada benda-benda duniawi dapat dicabut dengan sarana pelayanan yang tanpa pamrih yang dilaksanakan sebagai pemujaan kepada Tuhan. Bhakti dan kasih kepada ibu pertiwi – kedua hal ini dianggap jauh kurang bernilai daripada kasih dan bhakti kepada seluruh manusia. Bhakti spiritual yang sejati dapat dikenali dengan kasih bagi semuanya, sepanjang waktu, dimana saja. Karakteristik dari alam adalah “untuk mewujud sebagai keanekaragaman”; karakteristik dari Tuhan adalah “menyerap semuanya dalam kesatuan”. Jadi, mereka yang tidak suka atau benci pada yang lainnya atau merendahkan dan mencemarkan nama baik orang lain sesungguhnya adalah orang yang bodoh, karena dengan demikian dia tidak menyukai, membenci, merendahkan, atau mencemarkan nama baiknya sendiri! Namun dia tidak menyadari kebenaran ini. Pengetahuan spiritual mengajarkan seseorang untuk memantapkan diri dalam kebenaran ini dan membuktikan ketuhanan yang mendasarinya. (Vidya Vahini, Ch 8)

-BABA

No comments: