Friday, October 12, 2018

Thought for the Day - 11th October 2018 (Thursday)

You have come from God, a spark of His Glory, a wave of that Ocean of Bliss; you will be peaceful only when you again merge in Him. Like a child who has lost his way, you can have joy only when you rejoin your mother. The ocean drop rose as vapour, joined the congregation called cloud, fell on the earth, flowed along the ravines, and at last reached the ocean. Start on that journey and travel quick and light. It is in Sanatana Dharma that the importance of karma in shaping one’s destiny, the fact of the individual undergoing many births towards birthlessness, and the mighty Grace of God's coming as Avatar to gather around Him in holy companionship individuals for saving them and saving the world through them, is so strongly and clearly laid down. Doubt in any of these great truths will lead to sure suffering and grief. Every one of you must be saved, sooner or later, by the Grace of the All-Merciful. Make it sooner rather than later. Keep the goal clear before the eye and march on.


Engkau telah datang dari Tuhan, percikan dari kemuliaan-Nya, sebuah gelombang dari lautan kebahagiaan; engkau akan penuh kedamaian hanya ketika engkau kembali menyatu dengan-Nya. Seperti seorang anak yang tersesat, engkau dapat memiliki suka cita hanya ketika engkau bertemu dengan ibumu kembali. Butiran air laut naik sebagai uap, bergabung bersama-sama menjadi awan, jatuh ke bumi, mengalir sepanjang jurang dan pada akhirnya mencapai lautan kembali. Memulai perjalanan itu dan berjalanlah dengan cepat dan ringan. Dalam Sanatana Dharma dinyatakan pentingnya karma dalam membentuk takdir seseorang, kenyataan dari setiap individu yang menjalani banyak kelahiran menuju untuk tidak lahir kembali, dan karunia Tuhan yang sangat besar datang sebagai Avatara menarik mereka datang pada-Nya dalam perkumpulan yang suci dalam menyelamatkan mereka dan dunia melalui mereka, adalah sangat jelas dan kuat dinyatakan. Keraguan pada kebenaran ini akan menuntun pasti pada penderitaan dan duka cita. Setiap orang darimu harus diselamatkan, cepat atau lambat, dengan karunia Tuhan yang maha pengasih. Buatlah hal ini semakin cepat daripada lambat. Tetap buat tujuan menjadi jelas di depan mata dan tetap melangkah maju. (Divine Discourse, Oct 17, 1966)

-BABA

No comments: