Wednesday, October 24, 2018

Thought for the Day - 22nd October 2018 (Monday)

Amongst the many who claim to be devotees of the Lord, only very few are real devotees. When the elements of selfishness and egoism are present in a devotee, God will take no notice of him or her. Divine Love is present all the time. But like the cloud that hides the sun from a person, selfishness and ego of the devotee comes between God's love and the devotee. To proceed from the human condition to the Divine in man, the only means is the Prema Tatwa (Love Principle). Worldly love cannot be equated with Divine Love (Prema). The term Prema is used in ordinary parlance to describe what is really worldly attachment. People are attached more to names and forms than to the inner spirit of things. To get over this false attachment to external forms and names, it is essential to cultivate love in its purest form. To manifest this love, the first requisite is to get rid of selfishness and self-interest.


Diantara banyak orang yang mengaku menjadi bhakta Tuhan, hanya sangat sedikit yang benar-benar bhakta. Ketika unsur-unsur mementingkan diri sendiri dan egoisme ada dalam diri bhakta, Tuhan tidak akan melihatnya. Kasih Tuhan adalah ada sepanjang waktu. Namun seperti halnya awan yang menyembunyikan matahari dari seseorang, sifat mementingkan diri sendiri dan ego bhakta ada diantara kasih Tuhan dan bhakta. Untuk terus melangkah maju dari keadaan manusia menuju pada keilahian dalam diri manusia, satu-satunya sarana adalah Prema Tatwa (prinsip cinta kasih). Kasih duniawi tidak bisa disamakan dengan kasih Tuhan (Prema). Istilah Prema digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk menjelaskan apa sebenarnya keterikatan duniawi. Manusia terikat lebih pada nama dan wujud daripada pada jiwa yang ada di dalamnya. Untuk bisa mengatasi keterikatan yang salah ini pada bentuk dan nama di luar, adalah mendasar untuk meningkatkan cinta kasih pada wujudnya yang paling murni. Untuk mewujudkan kasih ini, syarat pertama adalah menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri dan kepentingan diri. (Divine Discourse, Aug 21, 1992)

-BABA

No comments: