Tuesday, November 17, 2020

Thought for the Day - 13th November 2020 (Friday)

We should examine the reason why the formless Lord takes the form of a human being and comes into the midst of humans. It is so that He may mix with the human beings and set up examples and ideals for them, and to convey to them all aspects which they should learn. Many people ask very innocently and ignorantly why an Avatar, who possesses all powers, should subject Oneself to all troubles; and why should the Avatar tolerate hunger and suffering all around. An Avatar who has all the powers should be able to remove all such suffering in one moment. If there is any meaning in such a question, why should an Avatar come in human form at all? The Avatar can remain as a formless Divinity and do all these things from that position itself. In time, and under certain conditions and environment, whatever has to be done must be done and such acts, at a human level, have to be performed. 




Kita seharusnya memeriksa alasan mengapa Tuhan yang tidak berwujud mengambil wujud manusia dan hadir di antara umat manusia. Hal ini dilakukan agar Tuhan dapat terhubung dengan manusia dan memberikan teladan dan ideal bagi manusia, dan juga untuk menyampaikan kepada umat manusia tentang semua aspek yang seharusnya mereka pelajari. Banyak orang bertanya dengan begitu polosnya dan tidak tahu mengapa seorang Avatara, yang memiliki semua kekuatan, harus mengikatkan diri-Nya pada semua masalah ini; dan mengapa seharusnya Avatara memberikan toleransi pada kelaparan dan penderitaan di sekitar-Nya. Seorang Avatara yang memiliki semua kekuatan seharusnya mampu melenyapkan semua bentuk penderitaan dalam sekejap. Jika ada makna dari pertanyaan seperti itu, mengapa seorang Avatara harus datang dalam wujud manusia? Avatar dapat tetap dalam wujud Tuhan yang tanpa wujud dan melakukan semuanya itu dari tempat Tuhan. Pada waktunya, dan dalam keadaan serta lingkungan tertentu, apapun yang harus dilakukan harus dilakukan dan tindakan-tindakan yang seperti itu, di tingkat manusia harus dilakukan. - Summer Roses On Blue Mountains, 1976, Ch. 6

-BABA

 

No comments: